Bisnis.com, JAKARTA –Kontribusi terbesar terhadap penjualan lahan industri sepanjang 2019 disumbang dari Koridor Timur Jakarta.
Berdasarkan riset Cushman & Wakefield Indonesia, permintaan di koridor timur pada tahun lalu mencapai 103,8 hektare atau berkonstribusi paling besar yaitu 91,8 persen dari total penyerapan lahan industri.
Director Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo mengatakan mayoritas permintaan utama didominasi oleh perusahaan asing terutama dari Korea, China dan Jepang.
"Tingkat penjualan kumulatif pada kuartal IV/2019 tercatat 63,3 persen atau naik 1,13 persen dari kuartal sebelumnya," katanya, Kamis (6/2/2020).
Pada 2019, imbuhnya, pasar industri dinilai tetap aktif dengan sebagian besar permintaan datang dari sektor industri logistik. Selain itu, industri lain seperti otomotif, F&B, tekstil, kimia, serta manufaktur juga berkontribusi terhadap penyerapan bersih.
Di sisi lain, riset mencatat bahwa tidak ada pasokan baru yang masuk selama kuartal keempat 2019. Hanya ekspansi kecil di Tangerang dengan penambahan sekitar 14.989 hektare lahan industri yang menambah pasokan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Baca Juga
"Pasokan menjadi isu bagi para pemain kawasan industri yang ada di Bekasi karena hanya ada sedikit pasokan lahan yang tersisa untuk pengembangan bisnis, menyebabkan penyerapan bersih menjadi stagnan," ujarnya.
Kondisi tersebut, imbuhnya, menyebabkan terdorongnya permintaan dari lokasi alternatif ke daerah lebih timur seperti Karawang, Purwakarta, dan Subang.
Arief menuturkan bahwa koridor timur akan terus berkembang lantaran didukung infrastruktur yang sudah memadai seperti Jalan Tol Japek II dan proyek tol Jakarta-Cikampek II Selatan.