Bisnis.com, JAKARTA-Realisasi investasi China ke Indonesia pada 2019 melesat dibandingkan tahun sebelumnya.
Dari catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rabu (29/1/2020), Negeri Tirai Bambu yang tengah dirundung virus Corona itu, pada 2019 menggandakan nilai investasinya menjadi US$4,7 miliar dari US$2,4 miliar pada 2018.
Realisasi ini sekaligus memantapkan investasi China pada urutan kedua terbesar, mengeser posisi Jepang yang pada 2018 berada diurutan kedua dengan nilai investasi sebesar US$4,95 miliar. Investasi Jepang pada 2019 turun menjadi US$4,31 miliar.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menuturkan realisasi investasi China meningkat tajam karena negara tersebut sangat agresif.
Padahal, dia mengaku investasi yang ditawarkan ke China sama dengan seperti yang ditawarkan kepada negara lain.
"China lebih agresif, buktinya hampir 100% pertumbuhannya," ujar Bahlil, Rabu (29/1/2020).
Baca Juga
Selain itu, China berani masuk ke sektor padat modal, seperti infrastruktur dan manufaktur.
Menurut Bahlil, kajian kelayakan (feasibility study) China lebih cepat dibandingkan Jepang.
"China ini, antara feasibility study dan intuisinya berimbang. Kalau Jepang terlalu banyak feasibility study-nya, kajiannya bisa tiga sampai empat tahun," ungkap Bahlil.
Bahlil menilai karakter ini merupakan preferensi masing-masing negara. Meskipun kajian lambat, Jepang sangat berkomitmen dalam realisasi investasi. "Jepang setelah feasibility study pasti jalan."