Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada hari ini, Rabu (22/1/2020) di Jakarta, akan menetapkan direktur utama (dirut) dan komisaris utama (komut) baru dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPSLB.
Nama mantan Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT Inti) Irfan Setiaputra disebut-sebut akan mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Ari Ashkara tersebut.
Sementara, nama anggota dewan komisaris Garuda Indonesia sekaligus anggota Komite Ekonomi Industri Nasional yakni Dony Oskaria juga disebut-sebut sebagai sosok yang akan mendampingi Irfan Setiaputra sebagai Wakil Direktur Utama maskapai Indonesia.
Mengutip informasi dari Garuda Indonesia, sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, masakapai pelat merah tersebut menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pemanggilan untuk RUPSLB.
RUPSLB Garuda memiliki tiga agenda acara, salah satunya perubahan susunan pengurus perseroan, sehubungan dengan usulan dari Dewan Komisaris Perseroan sesuai Surat Dewan Komisaris Nomor: GARUDA/DEKOM-104/2019 tanggal 9 Desember 2019 perihal Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham.
RUPSLB Garuda juga akan membahas agenda Pengukuhan Pemberlakuan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-08/MBU/12/2019 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang Dan Jasa Badan Usaha Milik Negara serta agenda perubahan anggaran dasar perseroan.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mencopot Direktur Utama Garuda Indonesia yakni I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara terkait skandal penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.
Erick bersama Dewan Komisaris PT Garuda Indonesia memutuskan pemberhentian direksi perusahaan penerbangan pelat merah yang terkait secara langsung dan tidak langsung kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda melalui pesawat baru.
Pascapencopotan Ari Ashkara, posisi dirut diisi oleh Plt Dirut Fuad Rizal dan Garuda Indonesia mengalami masa kekosongan yang diwarnai oleh peristiwa-peristiwa seperti kehadiran dua kubu Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) di Kementerian BUMN untuk menyampaikan kondisi awak kabin selama kepemimpinan Ari Askhara, kemudian pencegahan tindak pelecehan seksual terhadap pegawai BUMN, serta evaluasi rute penerbangan ke Eropa