Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan memastikan proses lelang untuk operator Pelabuhan Patimban, Subang Jawa Barat akan dimulai pada Februari 2020 setelah mundur dari rencana awal pada Desember 2019.
Sesditjen Perhubungan Laut Kemenhub Arif Toha mengatakan progres pengerjaan fisik berjalan lancar dan ditargetkan akan dilakukan soft launching pada Juni 2020.
"Lelang perkiraan awal bulan depan, asing bisa ikut tetapi harus joint dengan pihak Indonesia. [Saham] pihak dalam negeri harus yang mayoritas," kata Arif, Selasa (21/1/2020).
Dia menambahkan proses lelang membutuhkan waktu 3 bulan. Adapun, lelang bisa diikuti baik dari BUMN maupun pihak swasta dan juga pihak asing.
Dengan konsep joint, pihak asing yang akan mengikuti lelang operator harus bekerja sama dengan badan usaha pelabuhan asal Indonesia.
Kementerian Perhubungan mengalokasikan dana investasi sebesar Rp23,5 triliun untuk Pelabuhan Patimban. Rencana pengembangan Pelabuhan Patimban telah dimulai sejak 2018 dan akan beroperasi dalam kapasitas maksimalnya pada 2027.
Baca Juga
Dalam rentang waktu delapan tahun tersebut, imbuhnya, terdapat tiga tahapan proyek. Pembangunan tahap pertama terdiri dari dua fase.
Tahap pertama fase I menelan dana investasi sebanyak Rp14 triliun dan pada fase II mencapai Rp9,5 triliun, sehingga total Rp23,5 triliun.
Tahap pertama fase I, lanjutnya, akan digunakan untuk terminal peti kemas seluas 35 hektare dengan kapasitas 250.000 TEUs dan 25 hektare untuk terminal kendaraan utuh (completely build up/CBU) dengan kapasitas 218.000 unit.
Dia menuturkan secara keseluruhan, pembangunan tahap I fase 2 dijadwalkan rampung pada akhir 2020. Dalam fase ini akan dikembangkan terminal peti kemas seluas 66 hektare berkapasitas 3,75 TEUs, terminal kendaraan berkapasitas 382.000 unit kendaraan utuh (completely build up/CBU), dan Ro-Ro terminal sepanjang 200 meter.
Tahap kedua, kapasitas pelayanan terminal peti kemas akan meningkat menjadi 5,5 juta TEUs. Adapun, pengerjaan proyeknya akan menggunakan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha atau KPBU.
Pada tahap ketiga akan meningkat hingga 7,5 juta TEUs. Adapun, keseluruhan pembangunan Pelabuhan Patimban ditargetkan selesai seluruhnya pada 2027.
Pengembangan Pelabuhan Patimban secara ultimate selesai 2027 dengan area reklamasi seluas 300 hektare dan backup area hingga 354 hektare. Dalam backup area mencakup gedung perkantoran, area komersil, pergudangan, hingga logistics park.
Dia menjelaskan akan ada empat paket dalam tahap pertama pembangunan Pelabuhan Patimban. Paket I untuk dermaga, area reklamasi, dan dermaga, sedangkan Paket II pembangunan break water.
Sementara itu, paket III membangun jembatan penghubung dari daratan menuju area pelabuhan. Adapun, paket IV pembangunan akses jalan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Dia menuturkan akses jalan akan diarahkan untuk masuk ke Tol Cipali. Alternatif jalan sedang dikaji oleh Kementerian PUPR, Kemenhub, dan JICA.
Kehadiran terminal kendaraan di Pelabuhan Patimban ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas khususnya untuk ekspor-impor kendaraan di Pelabuhan Tanjung Priok. Selama ini, kendaraan berat termasuk angkutan ekspor-impor kendaraan menyumbang pada kemacetan lalu lintas khususnya ruas antara Bekasi-Tanjung Priok, Jakarta.