Bisnis.com, JAKARTA -- Sriwijaya Air Group disebut bakal mengalami tantangan dari sisi arus kas dan pembayaran utang di tengah upaya normalisasi operasional penerbangan.
Konsultan penerbangan dari CommunicAvia Gerry Soejatman mengatakan target raihan pangsa pasar sebesar 8 persen pada tahun ini cukup masuk akal. Terlebih, pangsa pasar Sriwijaya Air sempat turun menjadi 7 persen pada 2019 dari angka 10 persen pada tahun sebelumnya.
"Tantangan Sriwijaya Group saat ini adalah cashflow dan penanganan utangnya. Nggak perlu muluk-muluk, yang penting bisa meningkatkan schedule reliability dulu," kata Gerry, Senin (20/1/2020).
Dia menambahkan tantangan lain adalah masalah efisiensi operasional. Penanganan manajemen kontrol biaya harus diutamakan jika tidak ingin kembali terjerumus seperti kondisi dua hingga tahun sebelumnya.
Dia menyebut operasional pesawat juga harus disesuaikan dengan jumlah kru yang tersedia. Tentu dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan dan dukungan perawatan (maintenance) yang dilakukan oleh mitranya.
"Sriwijaya ini perlu pulihkan credit reputation di mata para suppliers. Mereka perlahan-lahan terus membenahi dan memulihkan," ujarnya.
Baca Juga
Sriwijaya Air Group menargetkan bisa meningkatkan pangsa pasar rute domestik untuk maskapai nasional menjadi 8 persen pada tahun ini.
Direktur Utama Sriwijaya Air Group Jefferson I. Jauwena mengatakan persentase pangsa pasar pada 2019 sempat turun menjadi sekitar 7 persen. Angka tersebut masih jauh di bawah pangsa pasar pada 2018 yang mencapai 10 persen.