Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkirakan 12 proyek hulu migas akan beroperasi sepanjang 2020 dengan estimasi produksi gas sebanyak 705 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) dan minyak 3.000 barel minyak per hari (bph).
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan mengatakan dari 12 proyek migas yang direncanakan mulai beroperasi pada tahun ini, yang paling besar adalah proyek Merakes yang dikerjakan Eni Indonesia.
“Merakes akan beroperasi pada kuartal keempat tahun ini,” ujarnya, Rabu (15/1/2020).
Berdasarkan data SKK Migas, pada kuartal I/2020 diperkirakan ada empat proyek hulu migas yang beroperasi.
Keempat proyek tersebut adalah Bukit Tua Phase 3 oleh Petronas Carigali Ketapang II Ltd dengan estimasi produksi 31,5 MMscfd, Grati Pressure Lovering oleh Ophir Indonesia (Sampang) Pty. Ltd dengan estimasi produksi 30 MMscfd, Buntal-5 oleh Medco E&P Natuna Ltd dengan estimasi produksi 45 MMscfd dan Sembakung Power Plant oleh Pertamina EP.
Selanjutnya, pada kuartal II/2020 tercatat ada beberapa proyek yang direncanakan beroperasi, yakni proyek Randu Gunting oleh PT PHE Randu Gunting dengan estimasi produksi 3 MMscfd, Kompresor Betung oleh Pertamina EP dengan estimasi produksi sebesar 15 MMscfd, Malacca Strait Phase-1 oleh EMP Malacca Strait dengan estimasi produksi 3.000 bph, Meliwis oleh Ophir Indonesia (Madura Offshore) Pty. Ltd dengan estimasi produksi 20 MMscfd.
Memasuki kuartal III/2020, SKK Migas memproyeksikan tiga proyek akan berproduksi, mulai dari proyek Cantik oleh PT Sele Raya Belida dengan estimasi produksi sebesar 2,5 MMscfd, Kompresor LP-MP SKG-19 oleh Pertamina EP dengan estimasi produksi 150 MMscfd serta Peciko 8A oleh Pertamina Hulu Mahakam dengan estimasi produksi 8 MMscfd.
Terakhir, Julius mengatakan proyek hulu migas yang akan berproduksi pada kuartal IV/2020 adalah proyek Merakes oleh Eni East Sepinggan Ltd dengan estimasi produksi 400 MMscfd.
Adapun cadangan gas di Lapangan Merakes diperkirakan sebesar 2 triliun kaki kubik (Tcf). Potensi tersebut diketahui setelah Eni mengebor Sumur Merakes-1 pada 2014.
Tiga tahun berselang, Eni telah mengebor sumur appraisal Merakes-2. Eni sudah memulai pengembangan Lapangan Merakes pada Mei lalu. Pada 2 Mei 2019, dilakukan pemotongan baja secara simbolis ini merupakan salah satu bukti dimulainya proyek pengembangan lapangan Merakes.
Adapun pemerintah telah menyetujui proposal rencana pengembangan (POD) Lapangan Merakes yang terletak di Cekungan Kutai, lepas pantai Kaltim pada April 2018.
Di Lapangan Merakes, Eni rencananya akan mengebor enam sumur bawah laut serta membangun sistem pipa bawah laut yang akan terhubung dengan fasilitas produksi terapung (floating production unit/FPU) Jangkrik di Blok Muara Bakau.