Bisnis,com, JAKARTA — Tingkat hunian ruang perkantoran di Surabaya pada 2020 diprediksi mengalami penurunan yang dipengaruhi adanya tambahan pasokan ruang perkantoran yang sangat besar.
Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan bahwa pasar perkantoran di Surabaya bakal mengalami tantangan yang berat karena adanya tambahan pasokan ruang perkantoran yang sangat besar, tetapi tidak diimbangi dengan laju penyerapan yang diproyeksi masih relatif rendah.
“Antara pertumbuhan pasokan dan permintaannya tidak seimbang sehingga okupansi diproyeksi masih menurun,” ujar Ferry, Jumat (10/1/2020).
Dia mengungkapkan bahwa pada tahun ini Surabaya bersiap menerima tambahan pasokan perkantoran yang sangat besar seiring dengan rencana beroperasinya tujuh gedung perkantoran.
Dari 7 perkantoran yang akan beroperasi, 3 di antaranya berlokasi di Surabaya Barat, sedangkan 4 gedung perkantoran lainnya di Surabaya Pusat, Surabaya Selatan, Surabaya Timur, dan Surabaya Utara,
Ferry mengungkapkan bahwa beroperasinya sejumlah gedung perkantoran baru pada 2020 akan makin menambah tekanan pada tingkat hunian. Pasalnya, sepanjang 2019 pasokan kumulatif ruang perkantoran naik hampir 25 persen jika dibandingkan dengan 2018.
Baca Juga
“Sisa-sisa ruang yang belum terserap itulah yang bakal menekan rata-rata tingkat hunian perkantoran di Surabaya,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa tantangan pasar perkantoran di Surabaya tidak hanya disebabkan faktor kelebihan pasok. Masih banyaknya sejumlah perusahaan yang memilih ruang bisnis nonformal ketimbang ruang bisnis komersial bakal membuat pasar perkantoran di Surabaya makin berat.
Para pelaku bisnis di Surabaya masih banyak yang lebih memilih untuk bekerja di rumah toko (Ruko) daripada di gedung perkantoran. Selain itu, masih ada juga beberapa pelaku bisnis yang menjadikan rumah tinggal sebagai kantor.
“Padahal sudah ada aturan yang melarang rumah dijadikan sebagai kantor, tetapi implementasi dari larangannya itu masih kurang,” ujar Ferry.
Colliers International Indonesia juga mencatat bahwa pada tahun lalu rata-rata harga sewa perkantoran di Surabaya mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Hal itu dipengaruhi faktor beroperasinya beberapa gedung-gedung perkantoran baru yang mematok tarif sewa lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pasar. Tahun ini kecenderungan kenaikan harga sewa diproyeksi mulai mereda.
Ferry mengungkapkan bahwa ruang perkantoran akan lebih banyak kontribusi dari gedung strata dengan harga sewa lebih rendah dari rata-rata pasar pada tahun ini.