Bisnis.com, JAKARTA – Banjir yang melanda Jakarta selama 2 hari tahun 2020 berpotensi menimbulkan kerugian besar di berbagai sektor, termasuk sektor properti.
Direktur Eksekutif Jakarta Property Institute (JPI) Wendy Haryanto mengatakan bahwa banjir berpotensi menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi sektor properti yang nilainya ditaksir bisa mencapai triliunan rupiah.
“Sektor properti pasti kena pengaruh besar, karena pusat perbelanjaan langsung sepi,” ujarnya kepada Bisnis pada Kamis (2/1/2020).
Selain mengakibatkan pusat perbelanjaan sepi, dia menyatakan banjir juga membuat tahap pembangunan yang tengah dilakukan para pengembang terhambat dan konstruksinya terancam molor dari target awal.
“Banjir yang terjadi di Jakarta juga membuat perkantoran sepi karena banyak karyawan yang tidak bisa berangkat kerja. Akibatnya aktivitas perekonomian juga tidak bisa berjalan normal seperti bisanya,” ucapnya.
Lebih lanjut, Wendy mengungkapkan peristiwa banjir yang sering melanda Jakarta seharusnya bisa menjadi pembelajaran bagi pemerintah dan pihak terkait lainnya untuk melakukan langkah pencegahan.
“Pengembang dan pemerintah memang harus bekerja sama untuk terus membangun kota baik untuk mengantisipasi banjir maupun tidak banjir, karena itu bukan merupakan persyaratan untuk membangun kota,” ungkapnya.