Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah investor asing batal merealisasikan penanaman modalnya di sektor mainan nasional pada 2019 lantaran ketidakstabilan kondisi sosial dan politik serta ketidaksinkronan aturan.
Hal itu diungkapkan Ketua Asosiasi Mainan Indonesia (AMI) Sutjiadi Lukas kepada Bisnis, Kamis (2/1/2020). "Ada 5 investor asal China yang sebenarnya mau masuk, tetapi akhirnya membatalkan," ujarnya.
Sutjiadi menjelaskan kelima investor asal Negeri Tirai Bambu itu akhirnya mengalihkan pilihan ke Thailand dan Vietnam. Sejumlah faktor, katanya, menyebabkan keputusan pemodal asing tersebut.
Salah satunya adalah ketidakstabilan situasi sosial dan politik Indonesia pada 2019. "Ada demonstrasi besar-besaran yang terjadi tahun lalu itu membuat mereka takut untuk menanamkan modalnya di Indonesia."
Selain itu, Sutjiadi menjelaskan problem kebijakan yang tidak sinkron antara pemerintah pusat dan daerah juga menjadi kendalanya. Faktor itu, katanya, ditambah lagi dengan situasi ketenagakerjaan dalam negeri yang kurang kondusif.
Asosiasi, ujarnya, menyayangkan kondisi itu lantaran industri mainan membutuhkan investasi baru, khususnya dengan teknologi baru, agar mampu memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
"Sayang sekali [investor asing tidak jadi masuk] sebab tujuan kita sebenarnya agar bisa menggandeng investor lokal untuk alih teknologi," ujarnya.