Bisnis.com,BANDUNG—Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat memastikan progres revitalisasi pasar lewat program Pasar Juara di sejumlah lokasi menunjukkan kemajuan yang positif.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Indag Jabar Eem Sujaemah mengatakan sejumlah proses revitalisasi pasar lewat program Pasar Juara di sejumlah daerah sudah hampir tuntas. “Sampai akhir 2019 ini, untuk yang Kota Banjar alhamdulillah sudah 100% pada tanggal 20 Desember kemarin,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (25/12).
Sisanya seperti di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bogor, lalu Kabupaten Sukabumi menurutnya angkanya penuntasan fisik saat ini rata-rata sudah mencapai 90% dan ditargetkan bisa tuntas sampai akhir 2019 ini.
Angka ini dinilai progresif mengingat proses lelang revitalisasi pasar baru tuntas setelah pertengahan September kemarin. “Kita proses pengadaannya baru selesai di akhir-akhir, Insyaallah akhir Desember ini bisa termanfaatkan semuanya,” paparnya.
Menurutnya, program yang anggarannya berupa bantuan keuangan ke kabupaten/kota ini relatif mulus mengingat persoalan di lapangan langsung dituntaskan pihak provinsi bersama pemerintah daerah.
“Begitu ada hambatan kami langsung audiensi dengan konsultan pengawas, konsultan pelaksana evaluasi. Alhamdulillah selama kita melakukan revitalisasi pasar ini tidak ada hambatan,” kata Eem.
Pihaknya mengaku positifnya perkembangan program ini akan terus dilanjutkan di tahun 2020 untuk sejumlah titik. Indag Jabar menurutnya akan mengawal dan mengawasi penuh seluruh kegiatan revitalisasi dari mulai penyusunan DED, pelaksanaan lelang sampai proses di lapangan.
Kadis Indag Jabar Mohammad Arifin Soendjayana mengatakan Pasar Juara adalah program untuk melakukan revitalisasi dan pembangunan sarana dan prasarana pasar rakyat di Jawa Barat agar sesuai dengan SNI 8152:2015.
“Program ini didukung oleh kegiatan pengembangan kapasitas sumber daya manusia agar pasar rakyat menjadi rumah ekonomi dan rumah budaya kebanggaan masyarakat Jawa Barat,” katanya.
Menurutnya Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Wagub Uu Ruzhanul Ulum menaruh perhatian penguatan pasar rakyat di 27 Kabupaten/Kota agar dapat berinovasi kreatif digital dengan tata kelola yang lebih professional. “Tujuan program ini agar pasar rakyat dapat berdaya saing tanpa mengesampingkan unggulan local dan budaya,” kata Arifin.
Arifin menjelaskan pada tahun 2019, revitalisasi dilakukan di 7 pasar rakyat di 6 daerah, yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Bandung, Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar.
Pihaknya mencatat pada 2020, bantuan keuangan untuk revitalisasi akan diberikan pada sekitar 12 pasar rakyat yang berada di Sumedang, Cianjur, Majalengka, Tasikmalaya, dan Cirebon. “Bantuan keuangan besarannya bervariasi, sesuai hasil verifikasi ke lapangan yang kami lakukan. Ada yang mendapat Rp10 miliar, Rp15 miliar bahkan ada yang Rp6 miliar,” katanya.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil sebelumnya mengatakan revitalisasi pasar tradisional yang akan dilakukan pihaknya tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga merancang event-event yang dapat menarik masyarakat.
Salah satunya dengan menggelar festival pasar rakyat. “Pembangunan pasarrakyat tidak hanya secara fisik, tapi harus diwarnai dengan kegiatan lain seperti festival atau pagelaran budaya," paparnya.
Jika pasar tradisional berhasil menjadi primadona masyarakat kalangan menengah dan atas, maka revitalisasi yang dilakukan Pemprov Jabar berhasil. "[Rencananya] Ada ratusan pasar rakyat dalam 5 tahun yang akan kami perbaiki dan kami bangun agar tidak ada lagi pasar yang kotor dan jorok," ujarnya.