Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Pertumbuhan Ekspor 250%, KKP Pacu Klasterisasi Udang

Kementerian Kelautan dan Perikanan mendorong penerapan klasterisasi budi daya udang demi mengejar target pertumbuhan nilai ekspor hingga 250% pada 2024.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan mendorong penerapan klasterisasi budi daya udang demi mengejar target pertumbuhan nilai ekspor hingga 250 persen pada 2024.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan setidaknya untuk memenuhi target ekspor tersebut, dibutuhkan peningkatan volume produksi udang untuk bahan baku ekspor dari 240.000 ton pada 2018 menjadi sebesar 578.000 ton pada 2024.

Peta jalan (roadmap) pengembangan udang nasional pun telah dibuat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya untuk memastikan target yang ditetapkan dapat terwujud.

Slamet mengatakan, di dalam peta jalan ini, KKP akan terus membangun kawasan percontohan budi daya udang berkelanjutan dengan konsep klasterisasi seperti yang sudah diterapkan di beberapa daerah.

Pasalnya, sistem ini memiliki manfaat mengefisiensikan input produksi sehingga akan meningkatkan daya saing harga di pasar.

"Keunggulan lainnya dapat meminimalisir terjadinya penyakit serta memudahkan dalam manajemen, transfer teknologi dan peningkatan kelembagaan pembudidayaan yang terlibat," ujar Slamet melalui siaran pers, Senin (23/12/2019).

Sebelumnya kawasan percontohan budi daya udang berkelanjutan dengan konsep klasterisasi telah diterapkan di beberapa daerah seperti Desa Paloh di Kabupaten Sambas (Kalimantan Barat), Desa Sarjo di Kabupaten Pasangkayu (Sulawesi Barat), dan Desa Sejoli di Kabupaten Parigi Motutong (Sulawesi Tengah).

Produktivitas menggunakan konsep ini meningkat. Misalnya di Desa Sarjo, Kabupaten Pasangkayu. Produktivitas 2 klaster tambak udang semi intensif seluas 8 hektare meningkat dari 50-200 kilogram/ha menjadi 5.000-10.000 kg/ha.

Melihat keberhasilan tersebut, Ditjen Perikanan Budidaya akan mengembangkan konsep klasterisasi di 4 kabupaten, yakni Kabupaten Buol (Sulawesi Tengah), Gorontalo Utara (Gorontalo), Bone Bolango (Gorontalo), dan Bolaang Mogondow (Sulawesi Utara) yang telah dituangkan dalam nota kesepahaman sebagai bentuk komitmen bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper