Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengincar tiga kawasan yakni Australia, Amerika Latin dan Arab Saudi untuk memasarkan produk otomotifnya.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Jumat (20/12/2019).
Menurutnya, peluang Indonesia menjadi pemain utama di wilayah-wilayah tersebut cukup terbuka. Pasalnya, saat ini industri otomotif di beberapa negara di kawasan tersebut tengah lesu.
"Contohnya di Australia, pasar otomotif mereka sedang turun karena pabrik-pabrik [mobil] mereka sudah tutup semua," ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa pemerintah optimistis produk otomotif Indonesia akan direspon positif oleh konsumen. Pasalnya, pemerintah akan mendorong ekspor produk otomotif dengan harga terjangkau sehingga dapat dibeli oleh sebagian besar konsumen.
Selain itu, ekspor otomotif Indonesia juga cukup diminati oleh negara-negara lain. Sejauh ini, lanjutnya, produk otomotif Indonesia telah masuk ke 80 negara di wilayah Asia Tenggara, Timur Tengah dan lainnya.
"Kami akan dorong ekspor mobil pick up karena jenis ini memiliki harga yang terjangkau, kisaran US$10ribu hingga US$20 ribu. Permintaan terhadap mobil buatan Indonesia cukup tinggi, Filipina merespon positif produk otomotif Indonesia," jelasnya.
Apalagi, industri otomotif domestik juga sudah cukup kompetitif. Indonesia sudah dapat memproduksi baja berkualitas baik. Pabrik baja electrogalvanized di Cikarang dan Cilegon membuat Indonesia dapat memenuhi kebutuhan komponen mobil secara mandiri yang dapat menekan harga produk.