Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Libur Akhir Tahun, Pemesanan Hotel di Singapura Tembus Rekor

Menurut angka sementara dari Colliers International Group Inc., volume transaksi perhotelan mencapai sekitar 5,7 miliar dolar Singapura pada 30 November, yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Marina Bay di Singapura./Reuters-Lim Huey Teng
Marina Bay di Singapura./Reuters-Lim Huey Teng

Bisnis.com, JAKARTA - Pemesanan hotel di Singapura diperkirakan menembus rekor baru di tengah lonjakan kedatangan wisatawan yang memilih untuk menghindar dari aksi protes di Hong Kong.

Menurut angka sementara dari Colliers International Group Inc., volume transaksi perhotelan mencapai sekitar 5,7 miliar dolar Singapura pada 30 November, yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Angka ini lebih tinggi lima kali lipat dari volume transaksi pada 2018 dan yang terbesar setidaknya dalam 1 dekade terakhir.

Data dari Singapore Touris Board menunjukkan bahwa pada kuartal ketiga jumlah pengunjung yang datang ke pulau itu mencapai rekor 5 juta orang, didorong oleh wisatawan dari China.

Sejauh ini, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Singapura menjadi 15,8 juta orang.

Govinda Singh, Direktur Eksekutif Layanan Penilaian dan Konsultasi di Colliers, mengatakan bahwa Singapura, tidak diragukan lagi, mendapat manfaat dari protes yang mengguncang Hong Kong selama 6 bulan terakhir.

"Pembukaan kompleks hiburan baru di Jewel Changi Airport, yang memamerkan air terjun indoor tertinggi di dunia, serta pembukaan kembali Hotel Raffles yang ikonis serta bisnis tambahan dari pelaksanaan Grand Prix F1 Singapura juga membantu," katanya, dikutip melalui Bloomberg, Rabu (11/12/2019).

Menurut Kepala Peneliti kawasan Singapura Colliers, Tricia Song, beberapa merger investment trust real estat Singapura turut mendorong transaksi.

Kesepakatan terbesar tahun ini adalah pembelian Mandarin Orchard senilai 1,2 miliar dolar Singapura pascapenggabungan OUE Commercial REIT dan OUE Hospitality Trust.

Kelompok ini juga membeli hotel Crowne Plaza di Bandara Changi seharga 486 juta dolar Singpura, yang merupakan kesepakatan terbesar ketiga di 2019.

"Dengan menyampingkan krisis ekonomi, prospek jangka pendek untuk pasar perhotelan cukup menguntungkan," kata Christine Li, kepala peneliti untuk Singapura dan Asia Tenggara di Cushman & Wakefield Plc.

Dengan beberapa acara besar dua tahunan serta agenda pameran yang silih berganti, 2020 diharapkan menjadi tahun yang menguntungkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper