Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diversifikasi Bahan Baku Industri Kimia Hulu Mendesak Dilakukan

Kemenperin sudah menyiapkan peta jalan pengembangan atau integrasi sektor petrokimia.
ilustrasi/JIBI
ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian menegaskan bahwa diversifikasi atau pemanfaatan ragam bahan baku untuk industri kimia hulu bakal dikebut guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian Muhammad Khayam mengatakan pihaknya sudah menyiapkan peta jalan pengembangan atau integrasi sektor petrokimia.

Selain pemanfaatan oil refinery atau naphta cracker, industri kimia hulu ke depan diharapkan bisa memanfaatkan bahan baku seperti gas dan batu bara.

"Kami akan pacu penggunaan bahan baku di dalam negeri, seperti gas dan batu bara. Kalau naptha itu kan turunan minyak, sedangkan gas diolah menjadi metanol dan bisa juga menjadi olefin," ujarnya kepada Bisnis belum lama ini.

Menurutnya, diversifikasi itu bisa direalisasikan sebab saat ini teknologi baru untuk pengolahan bahan baku tersebut sudah tersedia. Di samping kedua alternatif itu, Khayam mengakui bahwa gas bumi dalam wujud liquified petroleum gas (LPG) bisa diolah menjadi propana yang juga menjadi bahan baku sektor kimia.

Dengan masifnya arus investasi di sektor kimia hulu, katanya, diversifikasi itu bisa diwujudkan. "Juga ada persebaran produk, misalnya di Gresik dan Indramayu. Juga ada di Teluk Bintuni."

Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiyono mengatakan produk petrokimia setidaknya bisa diolah dari sejumlah bahan baku, yakni minyak bumi, batu bara, gas, LPG dan biomassa.

Bahan baku petrokimia yang berasal dari produk kilang minyak (refinery) antara lain butane, mogas, naphta, kerosin/minyak tanah, dan short residue/ waxy residue, sedangkan dari lapangan gas bumi atau gas alam berupa metana, etana, propana, dan kondensat.

Bahan baku itu akan diolah lebih lanjut untuk berbagai produk turunan petrokimia hulu dan antara, serta pada akhirnya dikembangkan menjadi berbagai macam produk hilir.

Fajar menilai investasi di sektor hulu petrokimia ke depan bakal mengarah kepada pengolahan naphta dan propana. "Apalagi propana pun saat ini suplainya banyak," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Galih Kurniawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper