Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyiapkan kebijakan Save Puncak bersama berbagai pemangku kepentingan lain di wilayah Jabodetabek.
Kepala Humas BPTJ Budi Rahardjo mengatakan uji coba sistem lalu lintas 2-1 yang tengah digalakan di jalur puncak merupakan bagian dari usulan jangka pendek penanganan transportasi jalur Puncak sebagai bagian dari program “Save Puncak.”
"Upaya lain yang termasuk dalam kerangka jangka pendek di antaranya adalah penyediaan program wisata ke puncak dengan angkutan umum point to point dari Jakarta menuju Puncak," paparnya, Rabu (4/12/2019).
Selain itu, terdapat penyediaan shuttle service dan Park & Ride menuju Jalur Puncak, sosialisasi jalur alternatif menjelang exit Cibubur, percepatan pelaksanaan pelebaran jalan dari Gadog – Puncak, serta percepatan pembangunan rest area di Gunung Mas.
Program wisata dengan angkutan umum massal poin to point telah diluncurkan pada 28 September 2019 dengan operator Big Bird. Layanan wisata yang ditawarkan adalah paket perjalanan dari Pasaraya Blok M menuju Taman Safari Indonesia.
"Dengan tarif Rp400.000, paket tersebut sudah termasuk tiket PP, tiket masuk wisata Taman Safari Indonesia, dan makanan ringan," terangnya.
Sementara itu, secara keseluruhan program pembenahan kemacetan di puncak terbagi juga dalam tahapan kerangka jangka menengah dan panjang.
Program kerangka jangka menengah adalah penyediaan jalur alternatif melalui Sentul (Poros Tengah Timur) dan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).
Program jangka panjang akan diusulkan pengembangan alternatif transportasi massal berbasis rel dari Kota Bogor menuju Kawasan Puncak. Berbasis rel tersebut dapat berupa monorel atau kereta gantung (cable car).