Bisnis.com, JAKARTA - Proyeksi bisnis PT PLN (Persero) pada 2020 akan berkisar pada pengembangan sistem ketenagalistrikan dengan energi baru terbarukan, proteksi jaringan, battery power, dan battery storage.
Pengembangan sistem ketenagalistrikan dengan energi baru terbarukan (EBT) dan Energy Storage merupakan salah satu upaya untuk melistriki daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Sementara itu, proteksi jaringan merupakan salah satu pekerjaan rumah PLN karena selama ini menjadi baban usaha begitu besar bagi perseroan. Dengan susut (losses) transmisi di sistem kelistrikan Jawa-Bali yang sebesar 9,2 persen, produksi listrik PLN menjadi terbuang dan tidak terserap optimal untuk konsumsi.
Pada 2020, PLN memprediksi memiliki rencana penjualan listrik sebesar 265,21 terra watt hour (TWh), tetapi karena adanya susut 9,2 persen, PLN perlu meningkatkan rencana produksi menjadi 289,83 TWh.
Sementara itu, susut jaringan di luar Jawa nilainya lebih besar lagi. Susut transmisi di luar sistem kelistrikan Jawa dapat mencapai angka dua digit yakni rentang 10 persen hingga 12 persen. Jarak transmisi yang menghubungkan pembangkit dengan konsumen menjadikan banyaknya losses listrik yang terjadi.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan sebagai upaya untuk mencapai target tersebut, perseroan saat ini bekerja sama dengan empat perguruan tinggi negeri (PTN) dalam melakukan kajian dan penelitian. Penelitian tersebut akan menjawab sejumlah tantangan di sektor ketenagalistrikan.
Adapun empat 4 PTN tersebut yaitu Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). PLN juga melakukan kerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
"Kami saat ini diminta menurunkan susut jaringan, ini langsung bisa diteliti, selain itu kita buatkan semacam id number sejumlah tantangan di sektor ketenagalistrikan untuk diteliti," katanya, Kamis (28/11/2019).
GM Puslitbang PLN Bagus Setiawan mengatakan kerja sama dengan PTN dan Lipi akan mencakup lima bidang yaitu pembangkitan, transmisi, distribusi, bisnis korporat, dan niaga. Hasil penelitian yang dilakukan oleh PTN dan Lipi diharapkan dapat memberikan inovasi-inovasi teknologi yang berkaitan dengan elektrifikasi maupun operasional infrastruktur ketenagalistrikan, hingga peningkatan pelayanan pelanggan.
"Contoh simpel bagainana kecenderungan pelanggan di masa depan, ini akan diteliti dari berbagai sudut pandang, misalnya dari sosial yang melihat perlunya digitalisasi dan Institut teknologi yang akan mengerjakan aplikasi tersebut," katanya.
Direktur Human Capital Manajemen PLN Muhamad Ali mengatakan kerja sama ini tidak hanya akan berguna untuk meningkatkan sistem ketenagalistrikan maupun operasional PLN. Namun, juga menjadi wadah bagi bagi perguruan tinggi untuk melakukan kajian-kajian di lapangan.
"Ini bagian dari link and match dari tingkat perguruan tinggi kalau kami punya praktisi tapi tidak ilmuan mereka [perguruan tinggi] punya ilmuan, sehingga kita gabungkan, dari sini kita dapatkan hasil penelitian, dari perguruan tinggi mendapat case real," sebutnya.