Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Catatan Rasio Elektrifikasi Dinilai Tidak Sesuai Kondisi Riil

PT PLN (Persero) mengakui formula perhitungan rasio elektrifikasi di Indonesia perlu ditinjau kembali agar sesuai dengan kondisi riil di lapangan.
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)/Antara
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) mengakui formula perhitungan rasio elektrifikasi di Indonesia perlu ditinjau kembali agar sesuai dengan kondisi riil di lapangan.

Adapun Kementerian ESDM menghitung rasio elektrifikasi hingga kuartal III/2019 sebesar 98,86%. Rasio elektrifikasi terendah berada di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan besaran 73%.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan pihaknya berupaya melakukan diskusi dengan pemerintah melalui Kementerian ESDM mengenai penyesuaian formula perhitungan rasio elektrifikasi. Selama ini, rasio elektrifikasi dihitung berdasarkan perbandingan jumlah sambungan listrik dibagi dengan jumlah rumah kepala keluarga (KK).

Menurutnya, formula tersebut tidak memperhitungkan satu KK yang bisa memiliki lebih dari satu rumah. Kondisi ini menjadikan hasil perhitungan rasio elektrifikasi menjadi bias.

Apabila dilihat berdasarkan perhitungan provinsi, rasio elektrifikasi akan terlihat besar. Sementara itu, apabila rasio elektrifikasi dirinci hingga ke wilayah terkecil, yakni sampai ke kabupaten hingga desa, rasio elektrifikasi akan semakin kecil.

Menurutnya, PLN mulai melakukan pemadanan data dengan meminta seluruh unit melakukan pengecekan langsung hingga ke pelosok desa. Pengecekan tersebut mulai dari melihat apakah desa tersebut berlistrik atau tidak hingga jenis sumber listrik, yakni dari PLN, pemerintah daerah melalui pembangkit diesel, ataupun lewat menggunakan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE).

"Kami perbaiki, kami lakukan sambil bicara juga dengan ESDM. Mudah-mudahan formulasinya bisa disesuaikan agar merepresentasikan kondisi riil di lapangan. Semoga orang tidak bias," katanya, Rabu (27/11/2019).

Menurutnya, meskipun besaran rasio elektrifikasi saat ini masih perlu dihitung kembali, PLN masih akan berupaya untuk melanjutkan target pemerintah dalam mewujudkan rasio elektrifikasi 100% pada 2020. Apabila pendataan telah dilakukan, PLN baru akan menyesuaikan jenis pembangkit yang mungkin dibangun untuk melistriki daerah yang belum terelektrifikasi.

"Targetnya 17 Agustus 2020 atau 75 tahun Indonesia merdeka. Mau kami detailkan karena kalau tidak, tiba-tiba sudah 17 agustus saja. Mari kita berkeringat bekerja keras," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper