Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menunjuk mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama sebagai Komisaris Utama Pertamina dan eks-pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Chandra Hamzah sebagai Komisaris Utama Bank Tabungan Negara.
Michael Umbas, mantan Wakil Kepala Rumah Aspirasi Jokowi-Amin, mengatakan bahwa pemilihan Ahok dan Chandra Hamzah adalah bentuk keseriusan Erick Thohir membenahi carut marut di lingkungan badan usaha milik negara (BUMN).
“Nanti sederet figur pendobrak lainnya Erick tentu akan pilih. Jadi, boleh dibilang Erick Thohir ini kayak Bu Susi [Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan]. Kalau Bu Susi menenggelamkan kapal, sedangkan misinya Erick Thohir menenggelamkan koruptor di BUMN,” kata Umbas melalui pesan instan, Rabu (27/11/2019).
Umbas menjelaskan bahwa sejumlah lembaga yang inti tugasnya melayani publik otomatis harus bersih. Apalagi belakangan banyak petinggi BUMN terjerat korupsi.
Dia meyakini Presiden Joko Widodo memilih Erick karena tidak mempunyai kepentingan-kepentingan yang tertanam kuat dan dapat menghambat perubahan.
Tujuannya tentu untuk membenahi BUMN yang memiliki aset sekitar Rp8.100 triliun. Langkah Erick bisa membersihkan BUMN. Tentu ini akan berdampak pada akuntabilitas dan iklim bisnis BUMN yang semakin baik dan transparan.
“Kalau dulu indikator kinerja utama manajemen BUMN lebih kepada kemampuan menghasilkan laba untuk dividen dan pajak ke negara, sekarang di era Menteri BUMN Erick Thohir variabel utamanya soal tata kelola perusahaan yang baik. Tidak boleh ada korupsi dan memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi maupun kelompok,” jelas Umbas.