Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Target Penjualan Jelang Akhir Tahun, Ini Strategi PPRO

Perusahaan menetapkan target pemasaran dan penjualan sebesar Rp4 triliun. Namun, 2 bulan menjelang akhir 2019, realisasinya baru sekitar 70 persen.

Bisnis.com, JAKARTA — PT PP Properti Tbk. mengandalkan strategi penjualan gelondongan atau bulk sales kepada mitra pembeli tunggal untuk mengejar target penjualan pada tahun ini.

Penjualan gelondongan atau borongan tidak hanya akan meningkatkan penjualan, tetapi juga bisa memperkuat arus kas dan kualitas neraca keuangan perusahaan karena pembayaran uang muka sudah bisa langsung dicatatkan menjadi pendapatan.

Direktur Keuangan PT PP Properti Tbk. (PPRO) Indaryanto mengatakan bahwa pada tahun ini perusahaan menetapkan target pemasaran dan penjualan sebesar Rp4 triliun. Namun, 2 bulan menjelang akhir 2019, realisasinya baru sekitar 70 persen.

“Memang agak sedikit menurun jika dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu. Namun, akan kami coba kejar penjualan jelang akhir tahun ini,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (24/11/2019).

Untuk menopang kinerja penjualan, dia mengungkapkan strategi yang dijalankan ialah dengan melakukan penjualan borongan.

Indra menyatakan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu kesepakatan dari beberapa calon mitra yang sudah menyatakan minatnya untuk melakukan pembelian dalam jumlah besar.

“Akan ada beberapa yang coba kami kejar dan masih tunggu kepastiannya. Ada juga investor yang ingin membeli satu tower sekaligus, kalau itu jadi direalisasikan, bisa membantu pencapaian kinerja penjualan.”

Lebih lanjut, Indaryanto mengatakan bahwa kondisi pasar properti pada tahun ini memang cukup menantang karena dipengaruhi berbagai faktor seperti penyelenggaraan pilpres dan gejolak ekonomi global.

Menurutnya, kebijakan penurunan suku bunga dari Bank Indonesia dan beberapa insentif yang diberikan pemerintah untuk sektor properti masih belum mampu untuk mendorong pertumbuhan di sektor properti.

Dia menilai kebijakan-kebijkan tersebut belum terasa dampaknya karena memang membutuhkan waktu untuk penyesuaian. Dengan demikian, dampak positif dari kebijakan-kebijakan itu diharapkan bisa mulai dirasakan pada kuartal pertama tahun depan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper