Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan konsumsi dan ekspor membantu ekonomi Jerman secara tak terduga terduga mencatatkan ekspansi pada kuartal III/2019, sekaligus menghindari jurang resesi.
Dilansir dari Bloomberg, pengeluaran pemerintah dan rumah tangga meningkat, sementara ekspor rebound menyusul penurunan tajam sebelumnya. Angka tersebut cukup untuk mengimbangi penurunan 2,6 persen dalam investasi mesin dan peralatan dan membantu perekonomian mencatat pertumbuhan 0,1 persen pada kuartal ketiga.
Kelemahan investasi mengeluarkan peringatan bahwa ketidakpastian terkait dengan ketegangan perdagangan global telah membuat para eksekutif cemas dan membuat perusahaan enggan untuk memacu belanja.
Ada tekanan tambahan pada Jerman dari perlambatan di pasar mobil, yang merupakan bagian besar dari industri manufaktur negara itu.
Setelah kontraksi 0,2 persen pada kuartal kedua, ekonomi terbesar di Eropa ini hampir tidak tumbuh dan berada di jalur untuk ekspansi hanya 0,5 persen untuk setahun penuh, jauh lebih rendah dari rata-rata di euro dan menandai data terburuk sejak 2013.
Laju pertumbuhan Jerman di kuartal ketiga sama dengan Italia dan tertinggal di belakang Prancis dan Spanyol. Pertumbuhan rata-rata di 19 negara zona euro adalah 0,2 persen.
Namun, ada beberapa tanda positif baru-baru ini, dengan sentimen bisnis Jerman stabil setelah berbulan-bulan menurun. Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers’ Index/PMI) yang dijadwalkan rilis pada hari Jumat diperkirakan akan menunjukkan peningkatan.
Lebih luas lagi, optimisme investor global telah meningkat dan risiko resesi telah memudar.
