Bisnis.com, PURWAKARTA - PT South Pacific Viscose, produsen serat rayon atau viscose, bakal mengalihkan dua lini produksi untuk menghasilkan produk non-woven yang dinilai kian potensial.
Widi Nugroho Sahib, Head of Corporate Affairs PT South Pacific Viscose (SPV), menjelaskan pihaknya sebelumnya memiliki lima lini produksi yang seluruhnya difokuskan untuk produk woven. Serat rayon dengan segmentasi woven ini merupakan bahan baku untuk kain dan pakaian jadi.
"Kami sedang mempersiapkan dua lini produksi berubah ke segmen non-woven," ujarnya, Selasa (19/11/2019).
Widi mengatakan langkah itu direalisasikan lantaran saat ini industri tekstil, khususnya di sektor hulu dan antara, dihadapkan pada tantangan. Kendala itu hadir dari dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
Dengan kapasitas produksi mencapai 323.000 ton per tahun, anak usaha Lenzing AG, perusahaan global asal Austria, mengekspor sekitar 80%-90% produknya. Di sisi lain, Widi menjelaskan pasar dalam negeri juga dihadapkan pada tantangan berupa masifnya impor produk tekstil dari China.
"Kami harus mensiasatinya juga dengan cara beralih ke pasar non-woven," ujarnya.
Apalagi, Widi menambahkan segmen non-woven saat ini lebih menjanjikan. Produksi serat rayon untuk segmen ini akan menjadi bahan baku untuk pembuatan sejumlah produk kesehatan, seperti popok dan cotton bud.