Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspansi Pabrik, Menperin Dorong Nippon Shokubai Garap Produk Hilir Kimia

Nippon Shokubai sedang melebarkan bisnisnya di Indonesia dengan membangun pabrik baru senilai US$200 juta.
ilustrasi/Bisnis.com
ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, TOKYO - PT Nippon Shokubai Indonesia, produsen produk kimia hulu asal Jepang, didorong untuk mengembangkan produk turunan atau berinvestasi di sektor hilir kimia di Tanah Air.

Hal tersebut akan disampaikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pertemuannya dengan jajaran Nippon Shokubai di Hotel Imperial Tokyo, Jepang, Senin  (18/11/2019).

Jajaran direksi Nippon Shokubai yang rencananya bertemu dengan Menperin Agus Gumiwang adalah BoD Member Matsumoto, General Manager Harada, President Director Nippon Shokubai Indonesia Fujita.

"Nippon Shokubai ini kami harapkan dapat melakukan hilirisasi atau mengembangkan produk turunan dari acrylic acid. Setelah 2021 ketika mereka commercial operation kapasitas akan bertambah," kata Agus, Minggu (17/11/2019).

Menperin Agus Gumiwang memaparkan, Nippon Shokubai sedang melakukan ekspansi usahanya di Indonesia dengan membangun pabrik baru senilai US$200 juta.

“Kami akan mengawal ekspansi yang dilakukan Nippon Shokubai di Indonesia. Kami juga dorong produk hilirnya sehingga ada investasi di hilir,” kata Menperin.

Melalui ekspansi itu, kapasitas produksi asam akrilat yang dihasilkan NSI akan naik menjadi 240 ribu metrik ton per tahun, dari sebelumnya 140 ribu metrik ton per tahun. Pabrik yang terletak di Cilegon tersebut akan mulai beroperasi pada November 2021.

NSI hampir memproduksi sekitar 10 persen dari total kebutuhan acrulic acid atau asam akrilat di dunia. Asam akrilat merupakan senyawa organik berupa cairan tak berwarna yang biasa digunakan industri misalnya industri popok, industri pengolahan air, atau industri tekstil.

Nippon Shokubai menanamkan invetasi di Tanah Air di bawah bendera Nippon Shokubai Indonesia (NSI) dengan modal US$120 juta pada Agustus 1996.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Siti Munawaroh
Editor : Galih Kurniawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper