Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahan Baku Tekstil Menyusut, Asia Pasific Fibers Tegaskan Tak Tutup Lini Produksi

PT Asis Pacific Fibers bakal memacu produksi, kendati sedikit mengalami penyesuaian dibandingkan target awal.
/Bisnis
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - PT Asia Pacific Fibers Tbk. menegaskan tidak melakukan penutupan lini produski polyester di tengah gempuran barang impor di sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional.

"Kami tidak termasuk [yang melakukan penutupan lini produksi pada Oktober 2019]," ujar Prama Yudha Amdan, Head of Corporate Communications and PR PT Asia Pacific Fibers Tbk., kepada Bisnis.com, Kamis (7/11/2019).

Prama menjelaskan pihaknya bakal tetap memacu produksi, kendati sedikit mengalami penyesuaian dibandingkan target awal. Penyesuaian itu dilakukan lantaran adanya sejumlah faktor eksternal.

"Quarterly improved, tetapi dibandingkan periode yang sama tahun lalu [year-on-year] agak meleset," ujarnya.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen (APSyFI) Redma mengatakan ada empat produsen polyester yang melakukan penutupan delapan lini produksi. Dengan begitu, jelas dia, utilitas kapasitas produksi untuk bahan baku ini pun cenderung menurun ke angka 65 persen.

"Kalau polyester itu ada 8 lini yang stop, dari 4 perusahaan," jelasnya.

 Redma mengakui langkah itu diambil oleh pelaku industri hulu tekstil lantaran masih membanjirnya impor produk kain dan pakaian jadi (garmen). Alhasil, permintaan kain, benang dan berbagai produk hulu tekstil pun menurun.

Padahal, jelasnya, ada sekitar 10 pelaku industri TPT yang melakukan proses polimerisasi dan ada delapan perusahaan yang memproduksi polyester fiber dengan 32 line dan total kapasitas 830.000 ton per tahun. "Untuk polimerisasi tadianya ada 11, tetapi 1 stop sehingga sekarang tinggal 10," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hendra Wibawa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper