Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKLP: Industri Kaca Lembaran Mulai Tertekan Impor

Ketua Umum AKLP Yustinus Gunawan mengatakan total produksi kaca selama Januari –September tumbuh 5% menjadi 575.000 ton.
Industri kaca/Ilustrasi
Industri kaca/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) menyatakan produksi selama Januari—September 2019 hanya tumbuh tipis, sedangkan produksi pada Oktober mendapatkan tekanan dari arus impor. 

Ketua Umum AKLP Yustinus Gunawan mengatakan total produksi kaca selama Januari –September tumbuh 5% menjadi 575.000 ton. 

Yustinus berharap agar produksi pada dua bulan terakhir 2019 dapat membaik. Menurutnya, pendorong produksi kaca lembaran hingga akhir tahun ini adalah penyelesaian proyek dan pembangunan rumah. 

“Sampai dengan akhir tahun kami tetap targetkan capai pertumbuhan [produksi] sekitar 5%,” katanya kepada Bisnis, Sabtu (2/11/2019).

Yustinus menilai akan ada peningkatan konsumsi kaca pada kuartal IV/2019 lantaran penyelesaian proyek perumahan kerap dikebut pada akhir tahun. Namun demikian, kemarau panjang akan membuat kemampuan pembangunan rumah rakyat turun. Pasalnya, warga pedesaan akan menunda pembangunan rumah sebelum panen usai.

Di sisi lain, ia menduga tekanan impor pada Oktober disebabkan oleh tingginya harga gas di dalam negeri. Alhasil, pengguna kaca di dalam negeri lebih memilih mengimpor kaca lembaran dari Malaysia. 

Menurutnya, impor kaca lembaran meningkat hingga 20% pada sembilan bulan pertama 2019. 

Yustinus menduga investasi jumbo membuat kapasitas produksi di Malaysia lebih besar dibandingkan industri lokal. 

Berdasar catatan AKLP, para pelaku industri kaca saat ini menghasilkan 700 ton/hari—1.200 ton/hari. Kapasitas terpasang industri dalam negeri mencapai 1,6 juta ton per tahun dengan utilitas pabrik mencapai 90%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper