Bisnis.com, JAKARTA—PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menargetkan program perluasan Tol Listrik Sulawesi Tahap I dapat selesai pada akhir tahun ini.
Langkah tersebut merupakan tindak lanjut PLN setelah berhasil mengoperasikan interkoneksi sistem kelistrikan Sulawesi bagian selatan dan sistem kelistrikan Sulawesi Tenggara pada 19 Oktober 2019 lalu.
Rampungnya Tol Listrik Sulawesi Tahap I membuat PLN berpotensi menghemat biaya pokok penyediaan sebesar Rp77,1 miliar/bulan.
"Hal ini semakin menunjukkan komitmen PLN dalam mendukung penuh pertumbuhan investasi di kawasan tersebut,” ujar Direktur PLN Regional Sulawesi Syamsul Huda seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Bisnis, Sabtu (2/11).
Huda melanjutkan, PLN saat ini makin siap menopang kebutuhan listrik Sulawesi mengingat banyak peluang investasi bisnis dari pelanggan Industri di daerah tersebut seperti industri smelter maupun perkebunan
Dalam proses perluasan Tol Listrik Tahap I tersebut, PLN berupaya menyelesaikan lima pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan lainnya yang tersebar di Sulawesi Barat, Selatan dan Tenggara.
Adapun pembangunan infrastukrur tersebut meliputi lima jaringan transmisi bertegangan 150 kilovolt (kV)yakni jaringan Mamuju Baru – Pasangkayu, jaringan Siwa – Palopo, jaringan Tanjung Bunga – Punagaya, jaringan Kendari – Puuwatu dan 1 (satu) Gardu Induk berkapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA) di Topoyo.
Huda mengatakan, perluasan Tol Listrik Sulawesi Tahap I penting dilakukan mengingat potensi investasi di Sulawesi yang perlu ditopang oleh kemampuan dan jangkauan sistem kelistrikan yang tersedia.
Selain perluasan Tol Listrik Sulawesi Tahap I, Huda juga menyebutkan PLN menargetkan program Tol Listrik Sulawesi Tahap II dapat dibangun pada 2020. Adapun, saat ini Program Tol Listrik Sulawesi Tahap II telah memasuki proses survei lokasi.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi I Putu Riasa mengatakan, Tol Listrik Sulawesi Tahap I telah berhasil menyambungkan Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan sebagian Sulawesi Tengah.
“Jaringan transmisi ini membentang sejauh 3.767 kilometer sirkit (kms) dengan 5.687 tower transmisi serta 47 Gardu Induk berkapasitas total 2.648 mega volt ampere (MVA),”ujar Riasa.