Bisnis.com, JAKARTA — industri pariwisata yang kian berkembang turut menggairahkan industri properti di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Pengembangan properti biasanya akan berjalan seiring majunya perekonomian suatu kawasan, termasuk di kawasan pariwisata.
Sektor pariwisata sendiri memiliki peranan yang sangat penting dalam memajukan kondisi perekonomian nasional.
Sektor tersebut berkontribusi untuk meningkatkan penerimaan devisa, mendorong pendapatan daerah, pengembangan wilayah, hingga penyerapan investasi dan tenaga kerja.
Saat ini, pemerintah juga tengah mempercepat pembangunan infrastruktur di lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) superprioritas yaitu Danau Toba, Borobudur, Lombok, Labuan Bajo, serta Manado—Bitung—Likupang.
Langkah pemerintah itu pun mendapat sambutan yang baik dari para pengembang. Direktur PT Ciputra Development Tbk. Harun Hajadi mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur di kawasan strategis yang dilakukan pemerintah dapat menjadi katalisator untuk pertumbuhan.
“Langkah yang dilakukan pemerintah sangat bagus karena pemerintah memang harusnya seperti itu sebagai agent of development,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (31/10/2019).
Baca Juga
Meskipun demikian, dia menyatakan bahwa saat ini Ciputra belum memiliki proyek pengembangan pada kawasan-kawasan strategis tersebut.
Harun menuturkan bahwa model bisnis Ciputra memang kurang menekankan pada pengembangan hotel.
Menurutnya, pengembangan hotel biasanya dilakukan jika menjadi bagian dari pengembangan yang terpadu.
Ke depannya, Harun mengungkapkan bahwa pihaknya masih akan melihat terlebih dahulu peluang-peluang bisnis dari pengembangan kawasan strategis pariwisata yang dilakukan pemerintah.
Apabila, peluang bisnisnya dianggap cukup menarik, dia mengatakan bahwa Ciputra tidak menutup kemungkinan turut melakukan pengembangan pada kawasan-kawasan pariwisata.
“Kami masih harus melihat peluang yang akan datang dari kawasan-kawasan strategis pariwisata tersebut,” ucapnya.