Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan menyatakan ada 19 terminal dibangun menggunakan dana APBN 2020 sebesar Rp500 miliar dengan tetap membuka kerja sama pihak swasta berkonsep penggunaan campuran atau mixed use.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kemenhub, Budi Setiyadi menuturkan konsep lain yang akan dipakai adalah membangun terminal bus dan transit oriented development (TOD).
"Terminal di 2020 akan bangun 19 TOD, kalu moda transprotasi lain bisa didekatkan ke terminal itu ya kami dekatkan, minimal mix uses [penggunaan campuran], terminal berbagai tingkatan serta fungsi lain seperti pusat perbelanjaan dan tempat tinggal,” katanya kepada Bisnis.com, Senin (28/10/2019).
Dia menjelaskan terminal-terminal bus itu akan dibangun sekelas bandara dari sisi fasilitas, manajemen dan perawatan. Selanjutnya, dibangun pula terminal yang disatukan dengan dermaga kapal seperti yang akan dibangun di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok, dan Banten oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Dia menginginkan pembangunan infrastruktur tersebut dapat memodernisasi angkutan bus perkotaan supaya menjadi angkutan massal yang beradab.
“Bus kita harapkan jadi primadona, sebagai angkutan yang dibutuhkan masyarakat, sekarang ini sudah mulai masyarakat padatnya sepeda motor dan kendaraan pribadi, kalau kota jadi ekosistem bagus, polusi udara dikurangi yang kita dorong modernisasi bus massal skema dengan beli layanan atau buy the service,” terangnya.
Baca Juga
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan pihaknya akan fokus pada dua hal dalam meningkatkan peran angkutan darat, yakni membangun angkutan massal dan angkutan antarkota.
Terkait angkutan massal, Menhub menargetkan sejumlah proyek pembangunan seperti moda raya terpadu (MRT) tahap II, lintas rel terpadu (LRT) akan diintensifkan dengan minimal total 100 kilometer panjang rel masing-masing moda tersebut.
“Jakarta dan kota-kota besar [akan kita kembangkan angkutan massalnya], tentu dibuat juga penegakan hukum, ERP [electronic road pricing] dan sebagainya, sehingga angkutan individu ini mesti dikasih disinsentif tapi kita memberikan insentif berupa angkutan massal,” paparnya.
Untuk pengembangan angkutan antarkota akan dimulai dengan pembenahan terminal. “Makanya kita bangun beberapa terminal-terminal ada Semarang, Yogyakarta, Solo, Cirebon, dan Pulogebang,” tuturnya.