Bisnis.com, JAKARTA — BP Berau Ltd. terus melanjutkan pembangunan Kilang Tangguh Train-3 yang telah mencapai kemajuan konstruksi sebesar 67%. Unit baru berkapasitas 3,8 juta ton per tahun ini diproyeksi dapat beroperasi pada kuartal III/2021.
Head of Country BP Indonesia Moektianto Soeryowibowo mengatakan pihaknya fokus melakukan pembangunan unit produksi LNG ketiga ini.
“Ada dua fokus, yaitu menjalankan proyek Train-3 untuk delivery 2021 dan optimisasi produksi. Bagaimana meningkatkan produksi supaya bisa men-deliver target tahunan,” katanya, Rabu (16/10/2019).
Kilang Tangguh Train-3 juga akan menambahkan dua anjungan lepas pantai, 13 sumur produksi baru, dermaga pemuatan LNG baru, dan infrastruktur pendukung lainnya. Diperkirakan nilai investasinya mencapai US$8 miliar.
Selain itu, Moektianto mengatakan pihaknya terus menjalankan strategi efisiensi dan keberlanjutan operasi. Hingga akhir tahun, pihaknya berkomitmen memproduksi 118 kargo LNG sesuai dengan target perusahaan.
Sebelumnya, Moektianto mengatakan Kilang Tangguh Train-3 ini tidak langsung beroperasi begitu selesai konstruksi. Pasalnya fasilitas produksi gas bumi ini akan memasuki tahap commissioning hingga jelang akhir 2021. Setelah itu, barulah BP Indonesia mengirimkan LNG ke pembelinya di akhir 2021.
Setidaknya, sebanyak 75% produksi LNG dari Kilang Tangguh Train-3 dijual ke PT PLN (Persero). PLN nantinya akan menerima 688 kargo dari Kilang LNG Tangguh sepanjang 2016-2033, yakni sebanyak 12 kargo pada 2016, 20 kargo per tahun selama 2017-2019, dan 44 kargo pada periode 202-2033.
Pembeli LNG lainnya yakni Kansai Electric Power Company sebesar 1 juta ton per tahun.
Sejauh ini, Kilang Tangguh terdiri dari dua unit kilang dengan kapasitas masing-masing 3,8 juta ton per tahun. Dengan beroperasinya Train-3, kapasitas Kilang Tangguh akan mencapai 11,4 juta ton per tahun.