Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Penyaluran KUR ke Sektor Produktif Berpotensi Tak Tercapai

Kementerian Koordinator Perekonomian mencatat realisasi penyaluran KUR ke sektor produktif mencapai 47% dari total penyaluran KUR, di bawah target pemerintah yang mencapai 60% dari total penyaluran sepanjang 2019.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada sektor produktif diproyeksikan tidak tercapai.

Kementerian Koordinator Perekonomian mencatat realisasi penyaluran KUR ke sektor produktif mencapai 47% dari total penyaluran KUR, di bawah target pemerintah yang mencapai 60% dari total penyaluran sepanjang 2019.

Untuk diketahui, target penyaluran KUR pada 2019 mencapai Rp140 triliun. Hingga Agustus 2019, KUR yang tersalur ke sektor produktif mencapai Rp47,9 triliun dari total pennyaluran KUR keseluruhan mencapai Rp102 triliun.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir menerangkan bahwa penyaluran KUR ke sektor nonproduktif seperti perdagangan memang lebih cepat karena turnover dari sektor tersebut lebih cepat dibandingkan dengan sektor yang produktif.

Oleh karena itu, ke depan sektor KUR produktif akan diperluas, salah satunya adalah di bidang fesyen dan busana.

Selama ini, KUR pada bidang fesyen dan busana hanya difokuskan pada sektor perdagangan.

Oleh karena itu, pemerintah pun menggandeng Zilingo melalui program SheWorkz agar KUR sektor produktif bisa langsung terhubung dengan sektor jasa.

"Kita selama ini baru mengenalkan KUR khusus perternakan, perikananan, dan perkebunan, ini modelnya sama jadi ada offtaker-nya untuk membatik atau merajut untuk membuat pakaian," ujar Iskandar, Rabu (16/10/2019).

Pada tahap awal, Zilingo akan memberikan pelatihan kepada perempuan bagaimana cara memproduksi busana dengan kualitas yang baik.

Zilingo pada akan bertindak sebagai offtaker online dari produk busana tersebut apabila produk yang dihasilkan memenuhi standar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper