Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Optimistis Bauran Solar untuk Pembangkit Listrik Bisa Ditekan

Kementerian ESDM optimistis bauran bahan bakar minyak berupa high speed diesel (HSD) maupun marine fuel oil (MFO) untuk pembangkitan dapat ditekan menjadi 2% pada tahun depan.
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Aceh/Rayful Mudassir
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Aceh/Rayful Mudassir

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian ESDM optimistis bauran bahan bakar minyak berupa high speed diesel (HSD) maupun marine fuel oil (MFO) untuk pembangkitan dapat ditekan menjadi 2% pada tahun depan.

Berdasarkan data PT PLN (Persero), hingga kuartal I/2019, bauran bahan bakar minyak (BBM) dan bahan bakar nabati (BBN) mencapai 4,42%. 

Sepanjang 2019, kebutuhan BBM yang terdiri dari MFO ditarget sebanyak 443.273 kiloliter (KL) atau 15% dari total kebutuhan dan HSD sebanyak 987.795 KL atau 32% dari kebutuhan. Adapun, kebutuhan biodiesel 20% (B20) baurannya ditargetkan mencapai 53% atau sekitar 1,623 juta KL.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Hendra Iswahyudi mengatakan, apabila biodiesel 30% (B30) diterapkan pada tahun depan, penggunaan BBM dapat ditekan lagi. Apalagi, PLN baru saja selesai melakukan uji coba pemakaian minyak sawit mentah (CPO) murni pada empat pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).

Menurutnya, uji coba CPO murni pada empat PLTD tersebut telah menunjukkan keberhasilan sehingga pemerintah mendorong agar pemakaiannya dapat segera diimplementasikan. 

"Iya ini memang diujicobakan, tinggal implementasi secara masif," katanya, Selasa (15/10/2019).

Menurutnya, pemerintah saat ini masih melakukan inventarisasi sejumlah pembangkit yang mampu menggunakan CPO murni sebagai bahan bakar pada tahun depan. 

"Memang ada sebagian yang perlu ditambahkan alatnya. Nanti kita hitung investasi berapa, hasil yang didapat berapa, cost, dan benefit. Yang penting mesti lebih murah dari HSD," katanya.

Saat ini, selain melakukan inventarisasi, pemerintah juga berupaya membangun komunikasi dengan pelaku usaha kelapa sawit untuk memastikan rantai pasok sehingga dapat dipastikan biaya penggunaan CPO lebih murah dibandingkan HSD.

Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan meminta PLN menargetkan penggunaan solar untuk pembangkitan sebesar 2% dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Saat ini, PLN masih menargetkan penggunaan solar dalam pembangkit listrik sebesar 4,97%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper