Bisnis.com, BEKASI — PT Pelabuhan Indonesia II atau Indonesia Port Corporation menilai keberadaan jalan tol Cibitung—Cilincing bakal mendorong penurunan biaya logistik. Biaya terpangkas berkat konektivitas menuju pelabuhan yang lebih lancar.
Wakil Direktur Teknik dan Manajemen Risiko PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Eko Afrilianto mengatakan bahwa jalan tol Cibitung—Cilincing akan menjadi akses baru sekaligus jalan pintas dari kawasan industri di Bekasi menuju Pelabuhan Tanjung Priok.
Saat ini, di luar jalan nasional, akses utama menuju Tanjung Priok dari Bekasi hanya tersedia satu jalan tol, yaitu Jakarta—Cikampek.
"Dari Bekasi ke Priok kan masuknya dari [jalan tol] Jakarta—Cikampek, terus aja Cawang atau lewar JORR [Jakarta Outer Ring Road], tapi sekarang kan [lalu lintas] sudah padat sehingga waktu tempuh tidak menentu," jelasnya, Kamis (10/10/2019).
Menurut Eko, pengoperasian jalan tol Cibitung—Cilincing akan menjamin waktu tempuh menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Waktu tempuh via jalan bebas hambatan mencapai 1 jam, lebih singkat dibandingkan melalui jalan tol Jakarta–Cikampek selama 3 jam.
Eko menerangkan bahwa dengan penurunan waktu tempuh, angkutan logistik akan lebih produktif karena ritase meningkat. Dengan kata lain, dalam periode waktu yang sama, jumlah rit yang dihasilkan lebih tinggi.
Baca Juga
"Kami juga berharap ada perubahan pola transportasi. Kendaraan berat kami harapkan lewat JTCC [jalan tol Cibitung—Cilincing] sehingga kepadatan di ruas lain berkurang," jelasnya.
Per 3 Oktober 2019, progres pembebasan lahan di proyek jalan tol Cibitung—Cilincing mencapai 80,12 persen, sedangkan progres konstruksi tercapai 61,24 persen. Jalan tol yang dibangun sejak September 2017 itu dijadwalkan beroperasi pada kuartal II/2020.
_(1).jpg?w=348&h=261)
