Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menghentikan sementara konstruksi jalan tol Depok—Antasari (Desari) Seksi 2 seiring dengan peristiwa kegagalan pengecoran.
Kelanjutan konstruksi akan menunggu evaluasi dari Komite Keselamatan Konstruksi (K2) dan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan bahwa Kementerian PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah meninjau lokasi kejadian di wilayah Krukut, Depok.
Di samping itu, badan usaha jalan tol yakni PT Citra Waspphutowa juga telah diminta untuk untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Endra menambahkan bahwa BPJT akan lebih mengaktifkan konsultan Pengendali Mutu Independen guna memastikan kepatuhan badan usaha dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi.
"Kementerian PUPR menginstruksikan Pimpinan Proyek PT CW [Citra Waspphutowa] tol Desari untuk menghentikan sementara kegiatan pengecoran dan mensterilisasi area pekerjaan," ujarnya melalui siaran pers, Kamis (10/10/2019).
Baca Juga
Kegagalan pengecoran terjadi pada Selasa (8/10/2019) pukul 01.42. Saat itu terjadi penurunan baseform sisi barat pada saat pengecoran top slab box traffic ramp 8 Krukut Junction.
Penurunan baseform terjadi saat dilakukan pekerjaan pengecoran dengan total volume sebesar 792 meter kubik dari sisi timur dan sisi barat. Pada saat pengecoran tersisa sekitar 180 meter kubik, terjadi penurunan baseform pada sisi barat.
Menurut Endra, Tim Komite K2 dan KKJTJ telah melakukan investigasi di lapangan dan menginstruksikan untuk menghentikan kegiatan pengecoran box traffic.
Pekerjaan dapat dilanjutkan setelah revisi desain shoring/perancah untuk Ramp 8 dan desain perkuatan perancah untuk Ramp 5 diserahkan, diperiksa, dan disetujui oleh Komite K2.