Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan perjalanan sejauh 20 kilo meter dapat ditempuh selama 30 menit di Ibu Kota baru.
Budi menuturkan pihaknya menargetkan beberapa aspek yang harus dipenuhi di ibu kota baru, seperti optimalisasi waktu tempuh penggunaan transportasi massal di Ibu Kota baru.
“Kami menargetkan perjalanan 20 km, maksimal dapat ditempuh selama 30 menit dan 80 persen masyarakat, maksimal berjalan kaki 10 menit untuk menuju transportasi umum,” kata Budi dalam siaran pers, Rabu (2/10/2019) malam.
Dia menjelaskan konektivitas dan aksesibilitas di ibu kota baru akan sangat mengandalkan transportasi publik atau massal.
Oleh karena itu, transportasi publik seperti berbasis jalan raya dan kereta api mutlak harus dibangun di ibu kota baru.
“Di mana pun Ibu Kotanya, untuk melayani konektivitas dan aksesbilitas, transportasi publik/massal seperti darat dan kereta api mutlak harus dibangun. Itu sangat dibutuhkan masyarakat,” katanya.
Menurut Budi, konektivitas dan aksesibilitas yang baik tentu akan menjadi daya tarik mengingat kondisi tersebut akan memudahkan masyarakat untuk beraktivitas.
“Konektivitas dan aksesibilitas yang baik bisa dilakukan dengan membangun MRT, LRT, kereta api dan bus listrik. Itu akan sangat memudahkan pergerakan masyarakat,” ungkapnya.