Bisnis.com, JAKARTA — Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak perusahaannya PT Industri Nabati Lestari (INL) mengekspor produk olahan kelapa sawit ke pasar Amerika Serikat untuk pertama kalinya dengan total volume 5.000 ton.
Secara rinci terdapat 3.000 ton refined, bleached and deodorized palmolein (RBDP), dan stearin sebanyak 2.000 ton dengan nilai total US$2,45 juta atau setara dengan Rp34,2 miliar.
“Momentum ini merupakan peluang bagi Perkebunan Nusantara Group untuk menembus pasar Amerika dan Eropa dan menunjukkan bahwa PTPN mengadopsi prinsip-prinsip sustainability melalui penerapan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) system dalam proses produksinya,” tutur Sekretaris Perusahaan PT Perkebunan Nusantara Holding Irwan Perangin-Angin dalam keterangan tertulis, Kamis (26/9/2019).
Ia menilai upaya ini dapat membantu pemerintah dalam menghasilkan devisa negara. Langkah ini pun ia sebut bisa memperkuat daya saing produk kelapa sawit Indonesia di pasar global.
Selain memasarkan produk ke AS, produk CPO yang dikelola holding perkebunan pun dipasarkan ke Eropa. Kadiv Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara Arif Budiman mengemukakan perseroan telah melepas pengapalan CPO yang bersertifikat Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) dengan volume 4.000 ton senilai US$1,98 juta via kapal MT Sea Dolphin tujuan pelabuhan bongkar Hamburg dan Rotterdam.
Direktur PT INL Danny Surya Dharma menambahkan sepanjang tahun ini, INL sudah melakukan ekspor produk kelapa sawit senilai US$29,4 juta. Adapun produk yang dihasilkan oleh PT INL, yaitu olein, RBPO, stearin dan fatty acid.
“Mayoritas produk tersebut diekspor dengan negara tujuan antara lain Pakistan, India dan Bangladesh. Dalam tahun ini PT INL juga menargetkan untuk memproduksi CPO bersertifikat RSPO," terang Danny.