Bisnis.com, JAKARTA (19/09/2019) - Kota Tangerang Selatan alias Tangsel selama ini dikenal sebagai salah satu penopang kota Jakarta.
Terutama karena warga Tangsel yang setiap hari bolak balik ke Jakarta untuk bekerja. Tidak heran berbagai blok residensial muncul dan mendorong sektor lain berkembang, termasuk UKM.
Menurut Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, sekitar setengah warganya bekerja di Jakarta.
"Sekitar 50% warga kami bekerja di ibukota," ungkapnya dalam gelaran Galang UKM Indonesia 2019 Kota Tangsel, di Aula Pemerintahan Kantor Walikota Tangsel pada Kamis (19/9) 2019.
.jpg)
Artinya, sebagian masyarakatnya terbilang mumpuni secara ekonomi alias memiliki daya beli di atas rata-rata.
Sehingga keberadaan UKM di sana memiliki potensi tumbuh sangat subur dan wajib menjadi perhatian lebih berbagai pihak, terutama pemerintah untuk menjadi salah satu sektor pendorong pembangunan.
Ini juga menjadi perhatian pakar marketing sekaligus Founder & Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya, sebagai penyelenggara gelaran Galang UKM Indonesia 2019 Kota Tangsel. Menurutnya, ada tiga hal yang perlu diperhatikan UKM Tangsel agar maju.
"Usaha itu harus ada segmennya dulu, ada atau tidak. Jangan membuka usaha tapi tidak ada yang beli. Harus pahami dulu siapa yang akan beli produk kita. Produknya juga harus punya nilai, terutama dengan membangun merek. Fokus jual produk saja boleh, tapi lebih baik lagi produk tersebut punya merek, di-branding. Jadi orang akan ingat terus akan produk kita dan menjadi pilihan," ujarnya.
Selain itu ia juga menekankan tidak hanya daya beli yang bisa mendorong sektor UKM maju, tetapi juga pariwisata. Hermawan yakin Tangsel sebenarnya punya potensi pariwisata sangat baik untuk dikembangkan. "Tourism maju, UKM pasti maju," sambungnya.
Pajak Tembus Rp 200 Miliar
Potensi pariwisata tersebut bisa dilihat dari pemasukan pajak hotel dan restoran yang menembus angka Rp 200 miliar dalam satu tahun.
Apalagi pembangunan Tangsel saat ini mulai diarahkan ke sektor perdagangan dan jasa.
Menurut Wakil Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie yang juga hadir dalam Galang UKM Indonesia 2019 Kota Tangsel, ada empat fungsi yang dijadikan pilar pembangunan kota.
"Hunian, pendidikan, perdagangan, dan kota jasa. Hunian dan pendidikan tinggal mengejar kualitas. Perdagangan dan jasa ini, yang akan menjadi ruh Tangsel di masa depan," ujarnya.
Apalagi Benjamin memproyeksikan di masa depan populasi di Tangsel akan menembus tiga juta jiwa, dari yang sekarang ini 1,6 juta jiwa. Lalu, sekitar 70% warganya kini berusia produktif antara 17 sampai 60 tahun.
"Dengan berbagai potensinya, Tangsel istilahnya tinggal selling product. Artinya, pemasarannya juga harus kreatif," sambung Benjamin.
Baik Airin, Benjamin, maupun Hermawan berharap dengan kehadiran event seperti Galang UKM Indonesia 2019 Kota Tangsel ini, bisa mendorong sektor UKM lebih maju lagi, mandiri, dan terkoneksi tidak hanya dengan pelanggan tetapi juga pendukung UKM lain seperti pemerintah maupun sektor finansial.
Galang UKM 2019 sendiri adalah acara tahunan atas kerja sama antara MarkPlus, Inc. lewat MarkPlus Institute dengan International Council for Small Business (ICSB) Indonesia, lembaga internasional yang bertugas membangun UKM secara global.
Event Galang UKM Indonesia 2019 memiliki format roadshow, menyambangi 25 kota dan kabupaten di Indonesia, dimulai dari Samarinda pada 5 September ditutup di Banyuwangi pada 28 November.
Tangsel adalah wilayah kota/kabupaten kelima setelah Samarinda, Bantaeng, Ngawi, dan Badung. Selain menghadirkan para kepala daerah di setiap kota/kabupaten, ada juga seminar, sampai kurasi UKM-UKM lokal untuk lebih diperkenalkan kepada pasar luas.
