Bisnis.com, JAKARTA — Kebakaran hutan dan lahan di Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, hanya melanda kawasan hutan saja dan tidak mencakup areal perkebunan sawit dan tanaman lainnya.
Fakta tersebut diperoleh setelah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian meninjau kawasan tersebut menggunakan helikopter.
Doni mendapatkan laporan dari Bupati Pelalawan M. Harris bahwa 80 persen wilayah hutan dan lahan yang terbakar selalu berubah menjadi lahan perkebunan sawit atau tanaman industri lainnya.
Berdasarkan data hasil analisis BNPB dari Global Forest Watch Fires, dari 1 Agustus sampai 14 September 2019, 85 persen kebakaran terjadi di luar lahan konsesi sawit. Sementara lahan konsesi yang terbakar, yakni milik Grup Wilmar sebanyak 1 persen dan 11 persen lahan masyarakat.
Untuk hutan tanaman industri (HTI), area yang terbakar sebesar 31 persen dan 69 persen di luar kawasan itu. Untuk gambut yang terbakar sebesar 39 persen dan 61 persen di luar lahan gambut.
"Di sini menunjukkan bahwa fires spot atau identik dengan lokasi karhutla terjadi di luar kawasan konsesi sawit atau konsesi hutan industri. 85 persen areal kebakaran di luar konsesi sawit," kata Doni dalam keterangan resmi, Senin (16/9/2019).
BNPB mencatat pada Senin (16/9/2019) pukul 09.00 WIB, ada 2.583 titik api yang terpantau di seluruh wilayah Indonesia. Luas area yang terbakar mencapai 328.724 hektare.
Upaya penanggulangan terus dilakukan diantaranya dengan melakukan water boombing. Sebanyak 263.125.274 liter air sudah ditumpahkan ke lahan yang terbakar sejak Januari hingga hari ini. Sementara itu sebanyak 164.016 kg garam telah disebar untuk memunculkan hujan buatan.