Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat pengangguran di Korea Selatan turun ke level terendahnya dalam hampir enam tahun bulan lalu. Kondisi ini merupakan tanda positif yang jarang dialami suatu negara di kala menghadapi tekanan dari lesunya permintaan global.
Data dari kantor statistik setempat yang dirilis hari ini, Rabu (11/9/2019), menunjukkan tingkat pengangguran turun menjadi 3,1 persen pada Agustus 2019, level terendah sejak November 2013.
Sementara itu, jumlah tenaga yang dipekerjakan meningkat sebesar 452.000 dari setahun sebelumnya, peningkatan terbesar sejak Maret 2017.
Negeri yang digerakkan oleh ekspor ini telah terdampak ketegangan perdagangan global dan berlarut-larutnya kelesuan dalam permintaan teknologi, yang memukul investasi modal dan perekrutan, khususnya di bidang manufaktur.
Guna menyokong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, pemerintah Korsel telah menawarkan anggaran tambahan untuk tahun ini serta mengajukan rencana pengeluaran dengan nilai besar-besaran pada 2020.
“Hilangnya pekerjaan dalam manufaktur berkurang, membuat saya mempertanyakan apakah ini adalah tanda bahwa perekonomian telah keluar dari posisi terbawahnya. Kita harus melihat data [lain] yang akan datang,” ujar Park Chong-hoon, seorang ekonom di Standard Chartered Bank.
Baca Juga
Dalam sebuah pertemuan pemerintah pada hari ini, Menteri Keuangan Korsel Hong Nam-Ki mengatakan bahwa data pekerjaan pada Agustus "sangat menggembirakan dan berarti".
“Pemerintah akan memasukkan semua upaya kebijakan untuk memperluas peningkatan,” tutur Hong Nam-Ki, seperti dilansir dari Bloomberg.
Kendati demikian, data pekerjaan untuk Agustus lanjut melemah dalam hal perekrutan yang luas. Kalangan yang berusia 60 tahun ke atas berkontribusi untuk 391.000 pekerjaan baru, sementara kepegawaian menurun di antara kelompok usia 40-49.
Kalangan lanjut usia diketahui telah mendapat banyak manfaat dari upaya pemerintah untuk menciptakan pekerjaan.
Produsen mengurangi 24.000 pekerjaan pada bulan Agustus, sekaligus memperpanjang penurunan pekerjaan dalam lebih dari setahun, meskipun laju penurunannya melambat dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Sementara itu, sektor ritel dan grosir kehilangan 53.000 pekerjaan dan sektor layanan sosial menambahkan 174.000 pekerjaan.