Bisnis.com, JAKARTA — Mantan Menteri ESDM Sudirman Said menyatakan penetapan tersangka soal dugaan suap perdagangan minyak mentah membuktikan kerja keras Tim Tata Kelola Migas bekerja sesuai kompetensinya.
Sudirman mengatakan Tim Tata Kelola yang dibentuk Kementerian ESDM berisi orang-orang yang terpercaya baik dari sisi kejujuran maupun kompetensinya. Dengan begitu, hampir seluruh rekomendasinya waktu itu ditindaklanjuti.
Dia mencontohkan rekomendasi yang ditindaklanjuti adalah pembubaran Pertamina Energy Trading Limited (Petral) untuk memutus mata rantai mafia migas dan menjadikan pasokan minyak mentah dan BBM lebih efisien.
"Setelah diputuskan bubar, lantas dilakukan audit investigasi untuk memastikan bila ada penyimpangan harus diungkap. Bila ada pelanggaran hukum harus ditindak," tuturnya kepada Bisnis, Selasa (10/9/2019).
Menurutnya, hasil audit investigasi ditindaklanjuti KPK dengan penyelidikan dan penyidikan. Buah penyelidikan itu pun terlihat dengan pernyataan komisi antirasuah dengan menetapkan BTO (Bambang Irianto) ,Managing Director Pertamina Energy Service Pte Ltd (PES) periode 2009 - 2013, terkait kasus dugaan suap perdagangan minyak mentah dan produksi kilang di PES. Bambang juga diketaui pernah menjabat sebagai Dirut Petral hingga 2015.
Dia pun bersyukur karena hasil kerja keras Tim Reformasi Tata Kelola Migas tidak sia-sia dan audit berbiaya mahal menjadi alat bukti penting.
"Itu artinya Tim Reformasi Tata Keola Migas dan KPK mendukung visi Presiden Joko Widodo untuk memberantas mafia migas," tambahnya.
Sudirman menambahkan perbaikan tata kelola migas sebenarnya sudah mulai dilakukan sebagai tindak lanjut dari rekomendasi tim. Dia mencontohkan seperti penggantian kepemimpinan, perbaikan budaya kerja lebih bersih, pemangkasan perizinan dari 800-an jenis izin menjadi tinggal 60-an saja, dan peningkatan efisiensi rantai pasok.
Selain itu, di sektor hulu, SKK Migas juga dianggap telah melakukan berbagai perbaikan termasuk melakukan audit pengadaan sampai pada sub kontraktornya KKKS.
"Saya berharap sejumlah perbaikan itu masih terus dijaga dan dilanjutkan. Malah harus terus disempurnakan. Karena ada prinsip manajemen, selalu ada ruang untuk perbaikan,” katanya.