Bisnis.com, JAKARTA — Kalangan akademisi menilai Indonesia berpeluang meningkatkan ekspor hasil perikanan di pasar Amerika Serikat seiring dengan meningkatnya eskalasi perang dagang negara tersebut dengan China.
Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) mencatat, berdasarkan data yang dilansir KBRI Indonesia di Washington D.C., ekspor perikanan Indonesia periode 2014—2018 mencapai US$1,9 miliar. Pada periode yang sama, ekspor China ke AS telah mencapai US$2,9 miliar.
Ketua Harian Iskindo Abdi Suhufan mengatakan, perkembangan dan situasi perdagangan internasional terutama antara China dan AS membuka peluang perdagangan Indonesia.
“Market share ekspor perikanan Indonesia ke Amerika Serikat baru mencapai 8,2 persen dan ini berpeluang untuk ditingkatkan,” kata Abdi melalui siaran pers, Minggu (8/9/2019).
Menurutnya, beberapa jenis komoditas yang berpotensial ditingkatkan ekspornya ke AS adalah jenis Ikan tillapia dan tuna. Pangsa pasar kedua jenis komoditas tersebut masing-masing hanya 8,44 persen dan 3,14 persen.
“Kedua jenis komoditas tersebut memiliki potensi pasar di Amerika [AS] dan selama ini didominasi oleh China,” kata Abdi.
Dia melanjutkan, untuk mengisi pasar Amerika Serikat yang kemungkinan ditinggalkan oleh China, maka otoritas terkait di Indonesia perlu lebih bersinergi untuk meningkatkan kapasitas produksi, penetrasi pasar dan menurunkan biaya logistik. Pemerintah dan pelaku usaha perikanan mesti duduk bersama untuk membuat pemetaan dan strategi baru.