Bisnis.com, JAKARTA–Bank Indonesia (BI) tetap memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada angka 5,1%-5,5% (yoy) pada 2020 meski situasi global masih belum menentu.
Hal ini didukung oleh permintaan domestik yang terus meningkat dan realisasi investasi yang cenderung stabil.
Per kuartal II/2019, pertumbuhan konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh 5,17% (yoy), sedangkan pertumbuhan investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tercatat stagnan pada angka 5,01% (yoy).
Adapun pertumbuhan konsumsi pemerintah melonjak drastis dibandingkan dengan kuartal I/2019, yakni dari 5,21% (yoy) menjadi 8,23% (yoy).
"Secara spasial pertumbuhan ekonomi didukung oleh membaiknya ekonomi Sumatera, Kalimantan, dan Bali Nusa Tenggara serta stabilnya pertumbuhan ekonomi Jawa" ujar Destry, Rabu (28/8/2019).
Meski demikian, Destry menyampaikan perekonomian global 2019 yang kurang menguntungkan pada gilirannya juga mempengaruhi kinerja sektor eksternal ekonomi Indonesia.
Hal ini tampak dari kontraksi kinerja ekspor yang mencapai -1,81% (yoy) per kuartal II/2019.
BI pun memproyeksikan pertumbuhan perekonomian dunia bakal tumbuh pada angka 3,3% (yoy), menurun dari proyeksi sebelumnya pada angka 3,4% (yoy).