Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Harga Gas Bakal Hambat Masuknya Investasi

Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) mempertanyakan langkah Perusahaan Gas Negara (PGN) yang akan menaikkan harga gas.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) mempertanyakan langkah Perusahaan Gas Negara (PGN) yang akan menaikkan harga gas. Asosiasi menilai hal tersebut kontra produktif dengan upaya pemerintah untuk menarik investasi.

“Wacana kenaikan harga gas ini kontra produktif di tengah gencarnya pemerintah menarik investasi, menaikkan penyerapan tenaga kerja, dan daya saing nasional untuk mengurangi defisit transaksi berjalan,” kata Ketua Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) Yustinus Gunawan kepada Bisnis, Kamis (22/8/2019).

Menurutnya, Perpres Nomor.40/2016 belum dilaksanakan dan juga PP Nomor.48/2019 mengenai penurunan iuran migas diharapkan bisa menurunkan biaya, tetapi PGN justru akan menaikkan harga gas bumi.

Jika harga gas naik, katanya, daya saing industri akan semakin buruk sehingga ekspor turun dan impor naik.

Achmad Widjaja, Wakil Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Industri Hulu dan Petrokimia, mengatakan saat ini industri nasional sudah banyak menghadapi masalah, seperti ketergantungan bahan baku impor, sehingga sudah mentok untuk bisa mencari celah efisiensi.

Harapan satu-satunya pun berupa dukungan pemerintah dalam aspek ketahanan energi, yang meliputi bahan bakar minyak, listrik, dan gas. Wacana penyesuaian harga gas oleh PGN untuk konsumen membuatnya mempertanyakan penggabungan perusahaan ini dengan Pertagas pada tahun lalu.

“Kenapa masih tidak efisien dan tidak mencapai keekonomiannya? Kenapa PGN semena-semena akan melakukan penyesuaian harga, ini akan sangat berat bagi industri karena menambah beban yang pada akhirnya  berdampak pada kenaikan harga produk,” ujarnya, Kamis (22/8/2019).

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama menyatakan rencana penyesuaian harga gas mempertimbangkan pengembangan infrastruktur dan peningkatan keandalan distribusi gas agar dapat berkesinambungan dan mampu menyalurkan secara terus-menerus.

“Ini rencana di semua area, besarannya belum tahu, masih dihitung untuk potensi penyesuaiannya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper