Bisnis.com, JAKARTA -- Maskapai Citilink Indonesia menargetkan kontribusi kargo udara dan pendapatan lain-lain atau ancillery mencapai 15 persen dari total pendapatan maskapai bertarif rendah itu.
Resty Kusandarina, VP Corporate Secretary & CSR Citilink Indonesia, mengungkapkan penerbangan kargo merupakan salah satu pendapatan Citilink yang potensial dan ditargetkan terus bertumbuh.
"Citilink mengangkut kargo dengan kapasitas kurang lebih 5.000 ton--6.000 ton per bulan menggunakan pesawat A320 dan ATR. Adapun komoditas yang diangkut berupa general cargo dan spesial cargo," jelasnya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (21/8/2019).
Dia menuturkan target kontribusi pendapatan dari aktivitas kargo dan ancillery meningkat pada tahun ini menjadi antara 10 persen--15 persen, sementara kontribusinya tahun lalu antara 8 persen--10 persen.
Adapun, potensi pengiriman melalui udara terus meningkat bersamaan dengan tumbuhnya e-commerce di Indonesia.
Berdasarkan data Google & Temasek dalam laporannya berjudul E-conomy SEA 2018 yang menyebutkan bahwa dagang-el menyumbang US$12,2 miliar dari US$27 miliar nilai ekonomi digital Indonesia pada 2018, atau berkontribusi 45 persen dari total nilai ekonomi digital secara nasional.
Adapun, Citilink termasuk maskapai campuran atau mixed airlines yang mencampurkan aktivitas pengangkutan penumpang dan barang.