Bisnis.com, JAKARTA -- Maskapai Citilink Indonesia telah melayani 70 kali penerbangan carter dengan mengangkut 17.658 penumpang jemaah umrah ke Arab Saudi sepanjang 2018.
Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo menuturkan secara umum pasar penerbangan umrah memiliki potensi cukup besar karena terus tumbuh setiap tahunnya.
"Hal ini dikarenakan antrean untuk haji cukup lama sehingga banyak masyarakat yang memilih untuk umrah. Oleh karena itu, bagi Citilink penerbangan umrah memang menjadi salah satu revenue stream yang potensial," jelasnya kepada Bisnis.com, Senin (19/8/2019).
Dia menyebutkan sudah melayani charter flight atau penerbangan sewaan untuk umrah dengan penerbangan ke Jeddah, Arab Saudi sejak 2014. Menurutnya, pola charter flight untuk umrah ini masih akan terus dilakukan.
Dia menuturkan besaran jumlah penumpang penerbangan umrah masih sangat bergantung dari pihak penyewa atau agen perjalanan.
Juandra juga berencana meneruskan ekspansi usahanya membuka penerbangan internasional, yang terbaru pada semester II/2019 ini dengan menerbangi rute internasional jarak jauh pertamanya ke Frankfurt Jerman dan Jeddah Arab Saudi.
Tak tanggung, rute baru tersebut akan disokong menggunakan pesawat berbadan lebar terbaru keluaran Airbus yakni Airbus A330--900NEO.
Perusahaannya akan melakukan lompatan bisnis dengan melayani penerbangan jarak jauh pertama pada Oktober dan Desember 2019.
"Itu tipe terbaru Airbus memungkinkan pesawat menumpuh 13.000 km sehingga memanfaatkan optimalisasi dengan membuka rute dengan tahap pengembangan," jelasnya.
Rute pertama yang akan dilalui menuju Frankfurt, Jerman dengan alasan karena kota tersebut merupakan hub terbesar ketiga di Eropa setelah London dan Amsterdam sehingga penumpang dari Indonesia memungkinkan melanjutkan penerbangan dari kota tersebut.
Dengan rute tersebut, dia mengklaim ini menjadi penerbangan jarak jauh pertama yang dilayani dengan rute ke Eropa.
Setelah itu, pada Desember 2019 maskapai pelat merah ini akan melayani rute umrah ke Jeddah dengan jenis pesawat yang sama. Dalam hitungannya, penerbangan tersebut akan memakan waktu 2 hari dan sudah bisa kembali ke Jakarta.