Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Rincian Dana untuk Program Prioritas Pembangunan SDM

Fokus pemerintah dalam program prioritas pembangunan SDM memiliki empat prioritas dengan prioritas pendanaan melalui APBN.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kedua kiri), Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko (kiri), Guru Besar FE UI Rhenald Kasali (kedua kanan) dalam acara diskusi Forum Merdeka Barat bertajuk SDM Unggul, Indonesia Maju di kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kedua kiri), Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko (kiri), Guru Besar FE UI Rhenald Kasali (kedua kanan) dalam acara diskusi Forum Merdeka Barat bertajuk SDM Unggul, Indonesia Maju di kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (14/8/2019).

Bisnis.com, JAKARTA -- Fokus pemerintah dalam program prioritas pembangunan SDM memiliki empat prioritas dengan prioritas pendanaan melalui APBN.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro menyatakan ada empat major projects 2020-2024.

Pertama, untuk Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting. Adapun indikasi kebutuhan dana sekitar Rp26 triliun.

Kedua, untuk Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0. Adapun indikasi kebutuhan dana sekitar Rp330, 1 triliun.

"Untuk program ini perbaikannya agak masif. Perbaikannya dari kurikulum sampai perbaikan infrastruktur dari vokasi," jelasnya, Rabu (14/8/2019).

Ketiga, program Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0 atau lokasi R&D. Total indikasi kebutuhan dana adalah Rp2,8 triliun.

Keempat, digitalisasi dan integrasi bantuan sosial sebagai upaya mendorong ekonomi digital. Adapun total kebutuhan pendanaan sekitar Rp803,93 triliun.

Bambang mengakui butuh waktu untuk beradaptasi langsung dengan industri 4.0.

Beberapa yang akan dilakukan adalah memperkuat keterampilan khusus, misalnya pemikiran analitis sebagai strategi pembelajaran.

"Itu yang akan kami kerjakan. Arahan sudah clear. Kami terjemahkan ciptakan modal manusia yang nantinya bawa Indonesia sebagai di tahun 2045," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper