Bisnis.com, JAKARTA — Badan Litbang dan Inovasi (BLI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerja sama dengan PT Wana Subur Lestari (WSL) dan PT Mayangkara Tanaman Industri (MTI) melakukan proyek percobaan penelitian berbasis lanskap.
Adapun penelitian tersebut dilakukan untuk merumuskan teknik pengelolaan gambut lestari yang mencakup aspek pencegahan kebakaran, peningkatan produktivitas tanaman, penurunan emisi karbon, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan hutan. Hasilnya diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan nasional mengenai tata kelola lahan gambut.
Selain itu, rumusan kebijakan ini ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk diimplementasikan pada seluruh hutan tanaman industri (HTI).
Kepala BLI KLHK Agus Justianto menyampaikan penelitian pada skala bentang alam ini akan dilakukan pada areal seluas 135.164 hektare (ha) yang berlokasi di kawasan hidrologi gambut (KHG) Sungai Terentang—Sungai Kapuas, Sungai Kapuas—Sungai Mendawak, dan Sungai Kualan—Sungai Laban, Kalimantan Barat.
"Ini merupakan penelitian produktivitas dan hidrologi terpadu secara intensif terbesar di dunia pada ekosistem gambut," katanya, Senin (12/8/2019).
Dia melanjutkan areal penelitian tersebut terdiri atas hutan lindung Mendawak seluas 19.543 ha, areal kerja WSL seluas 40.750 ha, dan MTI seluas 74.870 ha.
"Lokasi ini juga menjadi pilot project international tropical peatland center (ITPC) dan telah dikunjungi perwakilan negara-negara pemilik gambut tropis," ujarnya.