Bisnis.com, JAKARTA -- Defisit transaksi berjalan yang kian lebar bisa diatasi dengan memperkuat kerja sama perdagangan antarnegara.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan untuk mempersempit pelebaran current account deficit (CAD), pemerintah perlu waktu jangka menengah melalui penguatan kerja sama perdagangan antarnegara.
Faisal menilai penyebab pelebaran pada kuartal II/2019 masih dipicu sulitnya ekspor ke luar negeri. Apalagi, kondisi perang dagabg mempersulit barang Indonesia menembus China dan Amerika Serikat.
"Jadi yang bisa dilakukan adalah membuka pintu perdagangan ke daerah yang belum berdagang dengan kita," tutur Faisal kepada Bisnis, Jumat (9/8/2019).
Dia menilai Indonesia juga perlu memangkas aturan perdagangan agar terjadi kerja sama yang kondusif dengan mitra dagang. Faisal menekankan dalam kerja sama tersebut pemerintah Indonesia juga perlu menyusun strategi impor barang penting.
"Jadi jangan sampai kita juga mengurangi impor kebutuhab kita. Yang dikurangi itu barang yang sebenarnya bisa diproduksi dalam negeri," ungkapnya.
Faisal berpesan agar kerja sama bilateral membidik pasar baru dunia harus dilakukan dengan baik. Utamanya untuk mengantisipasi sejumlah produk andalan Indonesia yang mulai dikenakan tarif atau bea. Misalnya produk sawit yang bakal kena bea masuk dari Uni Eropa.
Selanjutanya, kata Faisal, pentingnya mengontrol neraca jasa khususnya sektor pariwisata. Pemerintah harus menjamin harga tiket tidak melambung seperti awal tahun ini. Sehingga potensi wisatawan lokal dan mancanegara ke Indonesia tidak berkurang.