Bisnis.com, JAKARTA – Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) memproyeksikan serapan alat berat pada tahun ini sekitar 7.000 unit pada tahun ini atau turun sekitar 15%-20% dari realisasi tahun lalu.
Ketua Hinabi Jamaluddin memaparkan realisasi serapan alat berat pada semester I/2019 turun 5% secara tahunan. Alhasil asosiasi merevisi target serapan alat berat.
Adapun Direktur Utama PT Komatsu Indonesia Pratjojo Dewo mengatakan realisasi serapan perseroan pada semester I/2019 turun 10% secara tahunan. Pihaknya belum melihat ada realisasi potensi perang dagang AS dan China pada semester II/2019.
“Kami melihatnya [semester II/2019 akan] lebih baik dari semester I/2019 , tapi tidak lebih baik dari semester II.2018,” katanya kepada Bisnis, Rabu (8/8/2019).
Selain penurunan performa industri batu bara, dia menilai penurunan serapan perseroan pada tahun ini juga didorong oleh volume impor alat berat pada segmen yang digarap perseroan meningkat. Adapun, Komatsu Indonesia fokus memasok alat berat untuk kegiatan industri kehutanan, perkebunan, dan pertambangan.
Menurutnya, volume alat berat impor di pasar lokal terus meningkat dari tahun ke tahun yang membuat pangsa perseroan menurun. Kendati sudah berdiskusi dengan pemerintah, pihaknya belum mengajukan proteksi kepada Kementerian Perdagangan dalam waktu dekat.
“Sepertinya kebijakan safeguard dan proteksi kurang populer globally,” katanya.