Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Tumbuh Lambat, Dosis Pelonggaran Suku Bunga Perlu Ditambah

Melambatnya pertumbuhan ekonomi tahun ini masih membutuhkan bantuan dari kebijakan moneter yang lebih longgar.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (Tengah) bersama dengan Dewan Gubernur BI sebelum menggelar jumpa pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI Juli 2019 di Jakarta, Kamis (18/7/2019). Bisnsis/Gloria F.K Lawi
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (Tengah) bersama dengan Dewan Gubernur BI sebelum menggelar jumpa pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI Juli 2019 di Jakarta, Kamis (18/7/2019). Bisnsis/Gloria F.K Lawi

Ekonomi Tumbuh Lambat, Kebijakan Moneter Jadi Solusi

Bisnis.com, JAKARTA -- Melambatnya pertumbuhan ekonomi tahun ini masih membutuhkan bantuan dari kebijakan moneter yang lebih longgar.

Wisnu Wardana, ekonom Bank Danamon, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal II/2019 sebesar 5,05% (y-o-y) masih bersumber dari pertumbuhan bisnis swasta dan konsumsi pemerintah.

"Yang mana ini sangat tinggi diakibatkan oleh belanja selama pemilu," kata Wisnu melalui siaran pers yang diterima Bisnis.com, Senin (5/8/2019).

Dia menyatakan, salah satu yang masih perlu diperbaiki untuk memacu pertumbuhan ekonomi adalah realisasi investasi.

Dari perspektif produksi, sektor otomotif masih tumbuh 9,0% (y-o-y). Disusul dengan semen sebesar 0,6% (y-o-y).

Meski demikian, penjualan dari dua sektor ini juga masih terkontraksi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Menurut Wisnu, hal ini tidak hanya akan menjaga inflasi tetapi juga mengindikasikan peluang adanya pelemahan permintaan dalam negeri ke depan.

"Kami pun menilai pengambil kebijakan akan berniat memanfaatkan semua instrumen yang memungkinkan untuk mendorong pertumbuhan termasuk melalui kebijakan moneter," tutur Wisnu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper