Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mati Listrik, Industri Petrokimia Kehilangan Potensi Pendapatan Ratusan Miliar

Mesin pabrik petrokimia akan mati ketika aliran listrik padam walaupun hanya dalam hitungan detik dan butuh 3 hari untuk menyalakan kembali.
Ilustrasi pabrik petrokimia./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Ilustrasi pabrik petrokimia./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA — Industri petrokimia dalam negeri menghadapi potensi kehilangan pendapatan atau opportunity lost ratusan miliar dengan pemadaman listrik yang terjadi, Minggu (4/8/2019).

Fajar Budiyono, Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas), mengatakan dalam minggu ini, pabrikan petrokimia bahkan mengalami mati listrik sebanyak tiga kali. Mesin pabrik petrokimia akan mati ketika aliran listrik padam walaupun hanya dalam hitungan detik dan butuh 3 hari untuk menyalakan kembali.

“Satu pabrik opportunity lost-nya sekitar Rp20 miliar hingga Rp30 miliar, untuk industri ya bisa ratusan miliar,” ujarnya ketika dihubungi Minggu (4/8/2019).

Dia menyatakan manajemen Perusahaan Listrik Negara (PLN) harus dibenahi dengan segera menetapkan direktur utama karena menurutnya hal ini memengaruhi kinerja BUMN tersebut. Selain itu, PLN harus mengantisipasi dari awal masalah pasokan listrik ketika musim kemarau dan hujan dan segera menerapkan program layanan ultima untuk industri.

“PLN punya layanan ultima, dengan layanan ini ketika pasokan listrik menurun, ada alat yang bekerja untuk menjaga supaya tidak mati. Saat ini baru di beberapa tempat,” katanya.

Sejak Minggu (4/7/2019) sekitar pukul 11.50 WIB aliran listrik di sejumlah wilayah di Jabodetabek, Jawa Barat, dan Banten padam. PLN menyatakan pemadaman ini disebabkan gangguan transmisi di Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper