Bisnis.com, JAKARTA – Vietnam menjadi magnet baru investasi di Kawasan Asean. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, ketersediaan infrastruktur dan upah buruh yang rendah menjadi alasannya.
Kerja sama Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) membuat berbisnis di Negeri Paman Ho menjadi salah satu pilihan.
Duta Besar Indonesia Untuk Vietnam Ibnu Hadi mengatakan, Vietnam tidak bisa dipandang sebelah mata lagi sebagai salah satu saingan Indonesia dalam hal investasi. Perkembangan ekonomi Vietnam beberapa tahun terakhir sangat impresif.
"Vietnam diuntungkan karena perang dagang Amerika Serikat dengan China. Sebelum perang dagang investasi di Vietnam sudah naik, ketika terjadi perang dagang semakin kelihatan karena upah buruh yang murah dibandingkan Indonesia," ujarnya melalui video conference di Jakarta, Kamis (01/08/2019).
Ibnu menjelaskan, perizinan untuk investasi di Vietnam juga sangat sederhana sehingga membantu investasi asing yang masuk ke Vietnam. Apalagi, infrastruktur relatif merata di semua wilayah Vietnam.
Dia menjelaskan, foreign direct investment (FDI) di Vietnam pada semester I/2019 sebanyak US$18,47 miliar dengan menyasar sektor manufaktur, real estate dan lainnya. Adapun, BKPM mencatat, FDI atau penanaman modal asing (PMA) Indonesia pada semester I/2019 sebesar US$14,18 miliar.
Menurutnya, terdapat tiga faktor yang menyebabkan FDI Vietnam tumbuh yakni upah buruh yang murah, kemudahan impor barang industri untuk ekspor dan kemudahan perizinanan ketika melakukan investasi di kawasan industri.
"Tentu kita tidak bisa pandang sebelah mata Vietnam, tidak perlu malu untuk melihat pratik baik di Vietnam dan kita jangan mau kalah," tambahnya.